HENRY CIPTA PURNAYUDHA, 071211233015 (2017) PERSEPSI ELIT POLITIK RUSIA TERHADAP UKRAINA PASCA KEJATUHAN PRESIDEN UKRAINA VIKTOR YANUKOVYCH TAHUN 2014. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
Fis.HI.07.17 . Pur.p - ABSTRAK.pdf Download (304kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
Fis.HI.07.17 . Pur.p - SEC.pdf Restricted to Registered users only until 12 December 2020. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Rusia dipahami memiliki ambisi untuk menjadi salah satu bagian dari negara-negara yang cukup diperhitungkan pada awal abad ke 21. Dengan memandang Rusia dari sudut pandang tersebut, batas wilayah imperium Uni Soviet patut untuk diperhatikan sebagai elemen penting bagi pusat kekuasaan sekaligus melindungi Rusia dari intensi negara lain yang tidak dikehendaki. Posisi tersebut menjelaskan banyak perihal pandangan tentang dunia yang dimiliki Rusia. Titik penting yang dapat digunakan untuk memahami kondisi Rusia pasca keruntuhan Uni Soviet adalah anggapan bahwa keruntuhan Uni Soviet merupakan tragedi geopolitik bagi Rusia. Pada sejumlah kesempatan, Vladimir Putin selaku Presiden Rusia pernah mengungkapkan bahwa keruntuhan Uni Soviet merupakan kemunduran geopolitik bagi Rusia. Tetapi, Vladimir Putin turut mengungkapkan bahwa kembali pada era komunisme sebagai kemustahilan. Meskipun begitu, bekas persaingan ideologi era Perang Dingin antara Uni Soviet dan pihak Barat masih terjadi pada saat ini. Terdapat transformasi bentuk persaingan baru yang kini diemban oleh Rusia. Rusia masih merasa perlu untuk menjaga kontrol atas wilayah bekas Uni Soviet, termasuk Ukraina. Dalam sejarah hubungan dua negara pasca 1991, diketahui bahwa kedua negara memang memiliki ikatan erat satu sama lain, khusunya pada aspek historis dan kultural yang cenderung bersahabat. Meskipun begitu, dua negara tersebut memiliki sudut pandang yang berbeda terkait pembangunan nasional dan proses demokrasi. Perbedaan hubungan itulah yang kemudian menjadi titik perhatian yang layak untuk dipelajari guna memahami persepsi Rusia terhadap krisis Ukraina yang berujung pada plengseren Viktor Yanukovych. Diketahui bahwa persepsi Rusia terhadap Ukraina dipengaruhi oleh faktor imaji Rusia terhadap Ukraina yang dianggap sebagai dependant state. Selain itu, komposisi faksi di Kremlin yang memiliki mentalitas beleguered nation turut menjadi filter terhadap realitas sekitar, yang pada akhirnya memicu intervensi pada krisis Ukraina dengan aneksasi Krimea oleh Rusia.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK2 Fis.HI.07/17 Pur p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Elit Politik, Persepsi Negara, Demokratisasi, Imaji | ||||||
Subjects: | J Political Science > JZ International relations > JZ5-6530 International relations | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mr Binkol1 1 | ||||||
Date Deposited: | 10 Jan 2018 17:09 | ||||||
Last Modified: | 10 Jan 2018 17:09 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/67695 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |