MOCH. ARIEF SETIAWAN, 071211231059 (2017) BANTUAN LUAR NEGERI INDONESIA KEPADA NEGARA-NEGARA ANGGOTA PACIFIC ISLANDS DEVELOPMENT FORUM (PIDF) DALAM PENGEMBANGAN “EKONOMI HIJAU”. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
Fis.HI.17.17 . Set.b - ABSTRAK.pdf Download (315kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
Fis.HI.17.17 . Set.b - SEC.pdf Restricted to Registered users only until 12 December 2020. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Berdasarkan data OECD, Indonesia merupakan negara yang termasuk kedalam golongan low middle income countries and territory (LMIC’s) dan termasuk kedalam emerging countries. Indonesia saat ini merupakan negara donor dalam hal pemberian bantuan teknik dengan sesama negara berkembang melalui kerangka Kerjasama Selatan-Selatan (KSS), sementara Indonesia sendiri masih menjadi negara penerima bantuan luar negeri. Fokus kawasan yang menerima bantuan luar negeri adalah Kawasan Pasifik Barat Daya yang sebelumnya menjadi halaman belakang dari RI, lain halnya dengan Kawasan ASEAN yang merupakan lingkaran konsentris Politik Luar Negeri Indonesia. Oleh karena itu kemudian rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Mengapa Indonesia yang masih menjadi penerima bantuan luar negeri menjadi negara donor bagi pengembangan “ekonomi hijau” kepada negara-negara di Pasifik Barat Daya?”. Untuk menjelaskan permasalahan tersebut, peneliti menggunakan dua teori yaitu Proposed Theory: Four Stages of Recipient-to-Donor Transformation dan realisme. Proposed Theory membantu menjelaskan proses transformasi dari negara penerima menjadi negara donor. Berdasarkan dua teori utama tersebut kemudian ditarik dua hipotesis utama, yaitu pertama, Indonesia berupaya untuk mendapatkan pengakuan dunia internasional, khususnya menarik perhatian negara-negara PBD sebagai Non-DAC donor melalui pemberian bantuan dalam rangka pengembangan Ekonomi Hijau. Kedua, Pengembangan Ekonomi Hijau merupakan pintu masuk bagi peran RI yang lebih intensif dan sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan Indonesia atas masalah Papua di PBD. Dengan demikian PBD menjadi kawasan utama target geopolitik bantuan luar negeri Indonesia. Sebagai negara non-DAC baru, Indonesia memberi bantuan teknik kepada negara-negara PBD yang dimaksudkan sebagai alat diplomasi untuk mengamankan integritas teritorial Indonesia di kawasan PBD. Tiga konsep utama yang digunakan adalah konsep DAC dan Non-DAC donor, konsep Ekonomi Hijau, dan Geopolitik Bantuan Luar Negeri. Peneliti juga melakukan konfirmasi melalui wawancara dengan narasumber dari Kementerian Luar Negeri. Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa Indonesia telah menjadi donor dalam pemberian bantuan teknik dan finansial secara terbatas dan Indonesia memilih Kawasan PBD dikarenakan terdapat gangguan diplomatik integritass territorial Indonesia di Papua yang berasal dari beberapa negara di kawasan tersebut. Oleh karena itu bantuan yang diberikan merupakan intrumen untuk menangkal gangguan tersebut.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK2 Fis.HI.17/17 Set b | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Indonesia, Non-DAC Donor, Emerging Countries, Kerjasama Teknik, Papua, PBD | ||||||
Subjects: | J Political Science > JZ International relations > JZ5-6530 International relations > JZ1305-2060 Scope of international relations. Political theory. Diplomacy > JZ1464-2060 Scope of international relations with regard to countries, territories, regions, etc. | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mr Binkol1 1 | ||||||
Date Deposited: | 10 Jan 2018 17:25 | ||||||
Last Modified: | 10 Jan 2018 17:25 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/67735 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |