Isabella Diaz Rosalini, 071311333040 (2017) STRATEGI ALIANSI CINTA KELUARGA MEMPERJUANGKAN PENCABULAN SESAMA JENIS UNTUK LGBTI PADA KUHP DALAM KONTEKS MULTIKULTURALISME DI INDONESIA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) Fis P 58-17 Ros s Abstrak.pdf Download (74kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) Fis P 58-17 Ros s Sec.pdf Restricted to Registered users only until 15 December 2020. Download (1MB) | Request a copy
Preview	Text (FULL ARTICLE) Fis P 58-17 Ros s JURNAL.pdf Download (552kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini menjelaskan strategi Aliasi Cinta Keluarga (AILA) Indonesia ke Mahkamah Konstitusi dalam mengupayakan judicial review pasal 292 KUHP tentang Pencabulan dengan memperluas makna menjadi pasal Pencabulan Sesama Jenis. Strategi tersebut sebagai upaya rekayasa sosial yang dipicu maraknya fenomena isu LGBT di Indonesia akibat cuitan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang melarang homoseksual masuk perguruan tinggi. Pernyataan tersebut sebagai respon terhadap kelompok Support Group and Resource Center on Gender and Sexuality Studies (SGRCGSS) yang menyediakan informasi tentang gender dan seksualitas kepada para mahasiswa dan akademisi di Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain eksplanatif, di mana proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kemudian data yang diperoleh analisis menggunakan teori Politik Multikulturalisme. Dari hasil penelitian dan analisis data, penulis menemukan data menarik bahwa strategi AILA dalam judicial review dapat mengancam keberagaman di Indonesia sebab usulan perubahan produk hukum yang mereka diskriminatif terhadap kelompok minoritas seksual—homoseksual. AILA memiliki berbagai macam strategi, salah satunya menangkal feminisme yang dianggap pemikiran yang merusak jika dilihat dari perspektif mereka— Islam. Proses judicial review yang diupayakan AILA mendapatkan berbagai reaksi dari beberapa kalangan. Kalangan yang mendukung merasa bahwa upaya AILA ini benar karena untuk menangkal kerasakan moral. Sedangkan kalangan yang menolak, merasa bahwa upaya mereka hanya merupakan strategi untuk melakukan perubahan dan pemaksaan nilai yang diyakini ke dalam sistem negara. Dukungan serta penolakan terkait upaya tersebut bermacam-macam, salah satu langkah yang diambil adalah dengan menjadi pihak terkait untuk memberikan keterangan dari perspektif berbeda.

Actions (login required)

View Item