Pratiwi Fajriyah, 071311333081
(2017)
PECAH KONGSI PETAHANADALAM PENCALONAN KEPALA DAERAH DI
PILKADA KABUPATEN MOJOKERTO 2015.
Jurnal Politik Muda, 6 (3).
pp. 186-193.
ISSN 2302-8068
Abstract
Penyelenggaraan Pilkada langsung sejak 2005 merupakan tonggak awal demokrasi langsung
di Indonesia. Beragam fenomena menyertai pilkada ini, seperti: politik uang, pemasaran
politik, survey elektabilitas calon, hingga politik kandidasi.Untuk yang terakhir, salah satu
fenomenayang menarik adalah pecah kongsi petahana. Studi ini membahas tentang pecah
kongsi petahana yang terjadi antara bupati dan wakil bupati petahanaKabupaten Mojokerto.
Fenomena pecah kongsi petahana dianalisis menggunakan Teori Kelembagaan Baru dan
teknik pengumpulan data dengan metodepurposive sampling. Wawancara yang mendalam
dilakukan dengan ketua KPUD Kabupaten Mojokerto, tim sukses dari Mustofa-Pungkasiadi,
tim sukses dari Nisa-Arif, anggota NU, dan tim sukses dari Mustofa-Nisa. Penelitian ini
menemukan bahwa ada enam faktor yang menyebabkan pecah kongsi petahana dalam
pencalonan Pilkada Kabupaten Mojokerto, yakni: tidak ada pembagian tugas yang jelas,
memiliki pandangan program yang berbeda, memiliki ambisi yang besar, memiliki jaringan
sosial yang kuat, melemahnya dukungan NU, dan melemahnya dukungan partai pendukung
Pilkada 2010.
Actions (login required)
|
View Item |