Ita Himmatul Aliyah, 071311333004
(2017)
Dominasi Aktor Dalam Kartel Pemasaran Beras Di Kabupaten Jember.
Jurnal Politik Muda, 6 (2).
pp. 135-139.
ISSN 2302-8068
Abstract
Besarnya kaitan antara kesejahteraan petani dan daya beli konsumen dalam pemasaran gabah dan beras, memunculkan persoalan yang rumit. Sebagaimana pemerintah yang menjadi bentuk perwujudan dari peran negara untuk menyelesaikan persoalan panjangnya rantai pemasaran beras yang seolah menjadi lingkaran tak berujung. Artikel ini membahas tentang bagaimana kebijakan yang dipilih pemerintah untuk menyelesaikan persoalan lama dari pemasaran beras di Kabupaten Jember. Melalui program Toko Tani Indonesia, yang tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia NOMOR 06/KPTS/KN. 010/K/02/2016, tentang Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat, akankah kebijakan tersebut mampu menyelesaikan masalah atau membuka peluang timbulnya aktivitas kartel bahkan setelah dipilih sebagai daerah sentra beras tahun 2013 oleh TPID Jawa Timur. Pengkajian atas kebijakan ini diperlukan dikarenakan kebijakan ini merupkan bentukan baru atas kebijakan lama yang mengikutsertakan didalamnya Bulog dengan bentuk program yang sama, hanya saja pengaplikasianya yang berbeda. Hal ini penting untuk diteliti dikarenakan pembaruan yang telah terjadi beberapa kali dengan tidak adanya indikator keberhasialan, menjadikan persolan pemasaran beras di Indonesia telah memasuki tingkat rentan. Apalagi, status komoditas beras memiliki nilai strategis dalam penjualan komoditas pertanian tanaman pangan.
Actions (login required)
|
View Item |