WEDARINI KARTIKASARI, 071514453020 (2017) MENJAMIN PEMILU INKLUSIF : STUDI TENTANG PEMUNGUTAN SUARA BAGI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
abstrak.pdf Download (57kB) | Preview |
|
Text (full text)
full text.pdf Restricted to Registered users only until 18 December 2020. Download (2MB) |
||
|
Text (jurnal)
JURNAL-WEDARINI KARTIKASARI-071514453020.pdf Download (69kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena terancamnya hak pilih pasien di rumah sakit, menentukan faktor-faktor penyebab, dan menghasilkan rekomendasi untuk menjamin pemilu inklusif di Indonesia khususnya kepada pasien rawat inap di rumah sakit. Pada setiap penyelenggaraan pemilu, pasien pemilih khususnya di rumah sakit kelas A dan B selalu menjadi pemilih rentan yang terancam tidak dapat memberikan suaranya. Waktu pemungutan suara hanya tersedia satu jam, sehingga tidak memungkinkan petugas dapat mendatangi pasien satu persatu di rumah sakit kelas A dan B. Pemilu Inklusif bertujuan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh golongan masyarakat agar dapat memberikan suara di TPS, namun keterbatasan aksesibilitas pasien rawat inap seringkali diremehkan dan dianggap hanya sebagai irregularity. Apabila KPU tidak memberikan solusi atas permasalahan ini, pemilu inklusif untuk pasien rawat inap di rumah sakit tidak dapat terjamin. Berdasarkan hasil wawancara dan penggalian data dalam penelitian kualitatif ini, peneliti dalam penelitian ini diketahui dua faktor yang menyebabkan pasien rawat inap tidak dapat memberikan suaranya. Kedua faktor tersebut adalah: Sistem yang belum sesuai untuk seluruh kelas rumah sakit, dan; Minimnya komunikasi dua arah antara KPU dan rumah sakit. Sistem saat ini mungkin dapat melayani rumah sakit dengan potensi pemilih kurang dari 50. Namun, untuk RS dr. Soetomo, melayani hak pilih pasien dengan potensi pemilih sebanyak 626 dalam waktu satu jam merupakan masalah berat yang dihadapi KPU. Rekomendasi yang diberikan dalam penelitian ini adalah dengan memaksimalkan kinerja KPPS dengan TPS keliling yang bekerja mulai pagi. berbeda dari sistem saat ini yang mana TPS keliling hanya memiliki waktu 1 jam, TPS keliling yang direkomendasikan akan memiliki waktu enam jam untuk dapat melayani maksimal 100 pemilih setiap unitnya. Selain itu peningkatan komunikasi dan sosialisasi dibutuhkan untuk memperkuat kerjasama dan koordinasi serta menyebarkan informasi yang efektif.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TP 20/17 Kar m | ||||||
Uncontrolled Keywords: | pemilu inklusif, sistem pemilu, pasien pemilih, TPS keliling | ||||||
Subjects: | J Political Science | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Magister Ilmu Politik | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 18 Dec 2017 00:32 | ||||||
Last Modified: | 18 Dec 2017 00:32 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/68298 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |