ANNISA NOOR RAGILIA, 021411131028 (2018) Citrus limon L. 0,39%; Delayed Wound Healing; Diabetes Melitus; Limfosit; Ulkus Traumatikus. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (209kB) | Preview
	Text (full text) full text.pdf Restricted to Registered users only until 3 January 2021. Download (1MB)

Abstract

Salah satu biomaterial yang bisa digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka adalah membran amnion yang mengandung growth hormone. Dalam penggunaannya, membran amnion cenderung sukar untuk digunakan karena bentuknya yang berupa lembaran. Untuk memudahkan penggunaannya, membran amnion dicampur dengan gelatin sebagai bahan perekat sehingga menghasilkan sponge amnion. Sponge amnion yang digunakan sebagai bahan biomaterial perlu memenuhi beberapa persyaratan, salah satunya yaitu biokompabilitas. Untuk memenuhi persyaratan tersebut perlu dilakukan uji sitotoksisitas untuk menentukan potensi toksik yang mungkin dihasilkan oleh suatu bahan. Uji sitotoksisitas dilakukan terhadap sel fibroblas BHK-21. Tujuan: Untuk mengetahui efek sitotoksisitas amnion dalam bentuk sponge terhadap sel fibroblas BHK-21. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunkaan kultur sel BHK-21 dengan teknik esei MTT. Pada penelitian ini menggunakan empat kelompok sampel. Dua kelompok adalah kelompok kontrol (kontrol media dan kontrol sel), dan dua kelompok sampel lainnya terdiri dari membran amnion dan sponge amnion. Jumlah sel yang hidup setelah dilakukan pemaparan dihitung menggunakan ELISA reader dengan panjang gelombang 620 nm. Hasil: Persentase sel fibroblas yag hidup setelah dilakukan paparan dengan membran amnion dan sponge amnion adalah sebesar 98,16% dan 98,13%. Berdasarkan hasil uji ANOVA, didapatkan p-value sebesar 0,000 (p-value<0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa hasil perlakuan memberikan perbedaan yang signifikan. Simpulan: Amnion dalam bentuk sponge tidak bersifat toksik terhadap sel fibroblas BHK-21.

Actions (login required)

View Item