Imelda Lumban Gaol, dr. (2018) PERBEDAAN EFEKTIFITAS BONE GRAFTING MENGGUNAKAN BOVINE FREEZE-DRIED, ALLOGRAFT FREEZE-DRIED, HYDROXYAPATITE BOVINE, DAN DEMINERALIZED BONE MATRIX BOVINE PADA DEFEK TULANG FEMUR DIAFISIS WHITE RABBIT Studi Eksperimental In Vivo. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (full text) full text.pdf Restricted to Registered users only until 10 January 2021. Download (2MB)

Abstract

Latar Belakang: Defek tulang masih menjadi tantangan bagi seorang ahli Bedah Orthopedi dan dalam penatalaksanaannya membutuhkan bone graft, dimana sekarang ini bone graft sudah menjadi transplantasi tersering kedua setelah transfusi darah. Untuk mengisi defek tulang tersebut, autogenous bone graft menjadi standar baku tetapi mempunyai beberapa kerugian. Hal ini membuat ahli Bedah Orthopedi memilih menggunakan allograft ataupun xenograft. Tetapi graft ini dianggap memiliki reaksi penolakan dan sulit untuk terjadinya penyambungan antara graft dan host. OKJEKTIF: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas antara freeze-dried xenograft, freeze-dried allograft, hidroxyapatite xenograft, dan demineralized bone matrix xenograft sebagai yang ditanamkan pada defek tulang di diafisis femur white rabbit. MATERIAL DAN METODE: 30 ekor White Rabbits New Zealand berusia 6-9 bulan dibagi menjadi 5 kelompok dimana tiap ggrup terdiri dari 6 ekor (umur, jenis kelamin, dan berat badan disamakan). Pada diafisis femur kelinci tersebut dibuat defek tulang dengan diameter 2,5 mm dengan kedalaman sampai medula pada diafisis femur. Pada kelompok perlakuan, defek tulang diisi dengan xenograft freeze-dried cortical bovine, allograft freeze-dried cortical New Zealand White Rabbit, xenograft hydroxyapatite bovine, dan xenograft demineralized bone matrix bovine. Pada kelompok kontrol, defek tulang tidak diisi dengan graft. Pada kelompok kontrol dan perlakuan akan dikorbankan pada minggu pertama, kedua, dan keempat, masingmasing 2 femur pada masing-masing kelompok. Secara immunologi dievaluasi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Immunoglobulin G. Secara histologi dievaluasi microvascular, osteoblast, osteoclast, woven bone, dan fibrous tissue. HASIL: VEGF, osteoblast, dan woven bone meningkat pada kelompok freeze-dried cortical New Zealand White Rabbit dengan mean 5,6625 (p<0,05) dan xenograft demineralized bone matrix Bovine dengan mean 5,2475 (p<0,05) tetapi proses kalsifikasi woven bone sudah terjadui pada minggu kedua pada kelompok xenograft demineralized bone matrix Bovine yang ditandai dengan penurunan woven bone mean 4,685 (p<0,05) dan penurunan fibrous tissue mean 41,07 (p<0,05). Peningkatan Immunoglobulin G terdapat pada semua kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tetapi peningkatannya tidak signifikan dengan p = 0,07855. KESIMPULAN: Penelitian ini menunjukkan bahwa bone healing pada kelompok xenograft demineralized bone matrix Bovine lebih efektif dibandingkan kelompok xenograft hydroxyapatite bovine group, allograft freeze-dried New Zealand white rabbit group, xenograft freeze-dried cortical bovine group, dan kelompok kontrol. Selain itu tidak ada perbedaan peningkatan Immunoglobulin G yang signifikan antar kelompok.

Actions (login required)

View Item