Shobihatus Syifak, dr (2018) HUBUNGAN ANTARA KADAR MAGNESIUM DENGAN DERAJAT KEPARAHAN BANGKITAN EPILEPTIK MOTORIK PADA PENDERITA EPILEPSI. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (95kB) | Preview
	Text (full text) full text.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2021. Download (1MB)

Abstract

Epilepsi merupakan masalah kesehatan yang 75% belum diketahui penyebabnya. Diperkirakan 35% pasien epilepsi resisten terhadap terapi. Hingga saat ini magnesium merupakan obat yang cukup efektif untuk eklamsia yang diterima secara luas. Magnesium merupakan antagonis kalsium fisiologis dan punya efek antagonis terhadap reseptor NMDA. Dikatakan bahwa magnesium serum turun pada hewan coba dengan bangkitan motorik, pada pasien yang mengalami bangkitan motorik juga diamati adanya penurunan kadar magnesium serum dan plasma. Pada penelitian tentang pemberian preparat magnesium peroral, magnesium dikatakan efektif untuk menurunkan frekuensi bangkitan motorik. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah terdapat hubungan antara kadar magnesium dengan derajat keparahan bangkitan epileptik motorik pada penderita epilepsi. Metode Penelitian dilakukan dengan rancangan potong lintang. Pengambilan subjek secara total sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi di Laboratorium EEG. Pada subjek penelitian dilakukan penilaian derajat keparahan bangkitan epileptik motorik dengan skala NHS3, dan pengambilan darah untuk pemeriksaan kadar magnesium. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil Didapatkan 58 subjek penelitian terdiri dari 16 subjek (50%) dengan NHS3 >9 dan kadar magnesium <2.15, dan 13 subjek (50%) dengan kadar magnesium ≥2.15. Pada subjek penelitian dengan NHS3 ≤9 terdapat 16 subjek (50%) dengan kadar magnesium <2.15 (50%) dan 13 subjek (50%) dengan kadar magnesium ≥2.15. Perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik (p=1).

Actions (login required)

View Item