GUSTI AYU PUTU SRINADI, 088930105
(1993)
UJI HEPATOTOKSISITAS PERASAN UMBI SINGKONG SAO PEDRO PETRO PADA TIKUS PUTIH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SGOT.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Duston, Henry dan Auld (1905) berhasil mengidentifikasikan adanya glikosida Linanin (C10H17O16N) dalam umbi singkong. Zat ini oleh enzim linase yang terdapat dalam Llmbi tersebut diuraikan oleh aseton, asam sianida (HeN) dan glukosa. Dengan demikian maka semua jenis singkong diduga mengandung raeun sianida. Asam sianida merupakan raeun sitoplasma yang dapat menghambat kerja enzim-enzim oksidase intraseluler, namun pernah dilaporkan umbi singkong tersebut digunakan dalam terapi tumor dalam jangka waktu lama. Berawal dari hal tersebut, maka dilakukan penelitian yang berjudul Uji Hepatotoksisitas Perasan umbi singkong Sao Pedro Petro Pada Tikus Putih Terhadap Aktivitas Enzim seOT. Tikus yang digunakan dari galur strain wister, dibagi menjadi 7 kelompok, 1 kontrol, 3 per-asan, 3 larutan KeN dengan dosis yang setara. Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor. Pengambilan darah tikus setiap 2 minggusekali selama 8 minggu uRtuk diperiksa aktivitas Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase, dengan kit GOT yang umum dipakai untuk anal isis darah manusia dengan metode pengamatan NAD+ terabsorbsi seeara optimal.Uji Hipotesis yang digunakan analisis Varian, kemudian dilanjutkan Uji Rentang 8ignifikan Terkeeil (R8T). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan perasan umbi singkong SPP pada dosis 2 ml, 1 ml dan 0,5 ml per 20Q gr berattikus serta larutan KeN dengan dosis yang setara selama 8 minggu bersifat -hepatoksik, menyebabkan kenaikan aktivitas SGOT mulai 4 minggu. Dimana peningkatan aktivitas SGOT yang disebabkan oleh umbi yang tidak selalu sarna dengan larutan KCN pada dosis yang setera. Dari hasil penelitian ini dapat disarankan bahwa dengan pemakaian umbi singkong harus diperhatikan faktor kemungkinan toksisitas dengan memonitor SGOT.
Actions (login required)
|
View Item |