MUHAMMAD ZULFIKAR, 141311133215 (2018) PROSES PRODUKSI FILLET BUTTERFLY IKAN JULUNG-JULUNG BEKU DI PT. MARINDO MAKMUR USAHA JAYA, SIDOARJO, JAWA TIMUR. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga.

Preview	Text PKL.PK.BP 14-18 Zul p ABSTRAK.pdf Download (87kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRACT) PKL.PK.BP 14-18 Zul p ABSTRAK.pdf Download (87kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) PKL.PK.BP 14-18 Zul p LAPORAN PKL.pdf Restricted to Registered users only until 30 January 2021. Download (974kB) | Request a copy

Abstract

Indonesia memiliki potensi perikanan yang besar untuk dikembangkan menjadi sebuah industri. Laut yang luas dan kondisi geografis indonesia sangat mendukung industri perikanan untuk bisa berkembang. Seiring kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi makanan sehat sudah mulai tumbuh, ikan merupakan pilihan yang tepat untuk bahan pangan dengan kandungan protein tinggi yang baik dikonsumsi. Bahan pangan yang baik dapat diperoleh dalam keadaan segar. Ikan adalah bahan pangan yang mudah mengalami kemunduran mutu sehingga perlakuan khusus untuk mencegah kemunduran mutu menjadi kunci untuk menjaga gizi yang terdapat pada ikan. Kegiatan Praktek kerja lapang ini dilaksanakan di PT. Marindo Makmur Usaha Jaya yang terletak di jalan Muncul Industri II, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur. Kegiatan ini telah dilaksanakan mulai 15 Januari sampai 26 Februari 2016. Metode kerja yang digunakan adalah deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, wawancara, dan partisipasi aktif. Tahapan proses produksi fillet butterfly ikan julung-julung beku adalah penerimaan bahan baku ikan, pembersihan ikan, proses fillet ikan bentuk butterfly, checking, pembekuan dengan ABF (Air Blast Freezer), pengemasan, dan penyimpanan. Proses produksi metode ABF (Air Blast Freezing) menggunakan suhu -35oC hingga -40oC. Hambatan produksi di PT. Marindo Makmur Usaha Jaya adalah ketersediaan bahan baku. Bahan baku perikanan yang bersifat musiman sehingga menjadi kendala apabila musim yang tidak menentu atau kenaikan bahan bakar solar terjadi.

Actions (login required)

View Item