Rachma Anisa Ulya, 131511123001 (2017) HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN MOTIVASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRACT) FKP.N. 25 -18 Uly h-Abstrak.pdf Download (60kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FKP.N. 25 -18 Uly h.pdf Restricted to Registered users only until 12 February 2021. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

ASI eksklusif merupakan ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain. Namun Praktik pemberian ASI eksklusif di Indonesia belum sesuai harapan. Masih banyak kegagalan pelaksanaan ASI eksklusif pada ibu bekerja. Hal ini dikarenakan seorang ibu yang bekerja memiliki dua aktivitas yaitu bekerja penuh waktu diluar rumah dan mengerjakan tugas - tugas rumah tangga termasuk mengasuh anak setelah bekerja. Beban kerja inilah yang mengakibatkan ibu mengalami kelelahan fisik maupun emosi yang berdampak pada pelaksanaan ASI eksklusif. Design penelitian adalah cross sectional dengan sampel adalah ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang memiliki bayi usia 0-6 bulan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 32 responden. Uji analisis data yaitu Spearman Rho. Hasil penelitian antara lain:1) Beban kerja responden di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Bergas sebagian besar pada level 2 yaitu sebanyak 31 responden (96,8%). 2) Motivasi pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di wilayah Kecamatan bergas sebagian besar memiliki motivasi kuat sebanyak 30 responden (93,7%). 3) diperoleh nilai ρ value sebesar 0,801 (ρ > 0.05) sehingga tidak ada hubungan antara beban kerja dengan motivasi pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan dari penelitian bahwabeban kerja tidak memiliki pengaruh terhadap motivasi pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di wilayah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang karena faktor-faktor yang menjadi sistem penguatan bagi responden berdampak pada peningkatan keyakinan, keinginan dan harapan yang tinggi dan pada akhirnya motivasi responden menjadi tinggi. Meskipun beban kerja tinggi jika sistem penguatan tinggi maka motivasi individu mayoritas tetap tinggi

Actions (login required)

View Item