Yoshica Indah Putri, 071411233011 (2017) KONTRIBUSI MASYARAKAT SIPIL DOMESTIK DAN TRANSNASIONAL DALAM PERGERAKAN HAK-HAK LGBT DI AFRIKA SELATAN 1991-2006. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK_Fis.HI.34 18 Put k.pdf Download (15kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FULLTEXT_Fis.HI.34 18 Put k.pdf Restricted to Registered users only until 27 February 2021. Download (629kB) | Request a copy |
||
|
Text (JURNAL)
JURNAL_Fis.HI.34 18 Put k.pdf Download (301kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini berangkat dari masalah faktor domestik dan internasional seperti apa yang dapat mendorong keberhasilan pergerakan LGBT Rights di Afrika Selatan mulai dari mendapatkan hak konstitusional hingga hak untuk menikah. Penelitian difokuskan pada peranan masyarakat sipil domestik seperti GLOW dan LGEP pada masa liberasi dan transisi demokrasi, serta masyarakat sipil transnasional pada masa setelah apartheid dalam perjuangan hak-hak LGBT Afrika Selatan. Untuk itu, penelitian ini menggunakan dua instrumen analisis, pertama hubungan kausalitas antara masyarakat sipil dengan proses demokratisasi melalui medium trajektori endogen maupun eksogen dari masyarakat sipil dalam tahap liberasi dan transisi demokrasi. Kedua, sistem internasional yang menawarkan peluang politik terbuka bagi gerakan sosial baru seperti LGBT Rights memunculkan kebutuhan atas peranan masyarakat sipil transnasional yang membentuk jaringan advokasi dalam menekan pemerintah untuk merealisasikan hak-hak kelompok LGBT. Argumentasi yang diajukan sebagai jawaban penelitian ialah faktor domestik didorong oleh kemampuan GLOW dan LGEP dalam mengaplikasikan medium trajektori baik endogen maupun eksogen dari masyarakat sipil untuk memanfaatkan peluang politik domestik pada masa liberasi dan transisi demokrasi. Sementara faktor internasional didorong oleh jaringan advokasi transnasional yang dibangun oleh LGEP untuk menekan pemerintah baik dari sisi internal maupun eksternal negara. Pembahasan penelitian menghasilkan kesimpulan yang dapat menjawab argumentasi penelitian, yakni bahwa pergerakan aktivis LGBT Rights yang memanifestasikan diri dalam pergerakan pembebasan nasional dari apartheid mampu memberikan ruang bagi kelompok homoseksual dalam mendapatkan hak konstitusional dan hak dekriminalisasi. Peranan jaringan advokasi transnasional pada masa setelah apartheid mampu untuk memberikan tekanan bagi pemerintah untuk merealisasikan pasal 9 dan 10 Konstitusi 1996 untuk memberikan hak-hak mengadopsi dan menikah bagi kelompok homoseksual Afrika Selatan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis.HI.34/18 Put k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Masyarakat Sipil, Demokratisasi, Gerakan Sosial Baru, LGBT Rights, Jaringan Advokasi Transnasional | ||||||
Subjects: | J Political Science > JQ Political institutions Asia > 6651 Political institutions and public administration (Asia,Africa, Australia, Pacific Area, etc.) K Law > KB Religious law in general > KB1-4855 Religious law in general. Comparative religious law. Jurisprudence > KB400-4855 Interdisciplinary discussion of subjects > KB531-619 Domestic relations. Family law |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mrs Nadia Tsaurah | ||||||
Date Deposited: | 26 Feb 2018 19:24 | ||||||
Last Modified: | 26 Feb 2018 19:24 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/70123 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |