AGUNG SUHERMIN, 040214580 E (2006) SIX SIGMA SEBAGAI METODE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK DAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN STUDI KASUS PADA RESTORAN "X" SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-suherminag-2774-a18306-k.pdf Download (306kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
7030a.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Kualitas telah menjadi kebutuhan bagi setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan di era globalisasi. Untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya, suatu perusahaan harus dapat mengurangi defect yang timbul pada produk dan pelayanannya. Dalam mengurangi defect yang timbul diperlukan suatu metode peningkatan kualitas yang memberikan solusi ampuh untuk meningkatkan kualitas secara dramatik menuju tingkat zero defect. Metode peningkatan kualitas yang mampu melakukan hal ini adalah Six Sigma. Salah satu dari strategi Six Sigma untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan adalah perbaikan berkesinambungan dengan target 3,4 defect per million opportunities atau kapabilitas proses sebesar 6 Sigma. Model perbaikan Six Sigma didasarkan pada Closed Loop System yang terdiri dari lima tahapan, yaitu define, measure, analyze, improve, dan control. Model perbaikan ini juga dikenal sebagai model perbaikan DMA1C. Pada awal berdirinya, Restoran X menjadi pemimpin pasar karena Restoran X menjadi satu-satunya restoran yang menyajikan Chinese Food dan Live Seafood yang paling berkualitas di Surabaya. Saat ini telah banyak bermunculan restoran yang menyajikan Chinese Food dan Live Seafood dengan kualitas yang bahkan lebih baik dari Restoran X dan hal ini tentu saja mengurangi pangsa pasar dari Restoran X. Untuk dapat memperoleh kembali pangsa pasarnya yang hilang serta memenuhi visi dan misinya, Restoran X membutuhkan Six Sigma sebagai metode untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya. Pada langkah operasional awal (tahap define) dari Six Sigma dilakukan pemilihan objek penelitian, menentukan tujuan penelitian, mendefinisikan proses-proses kunci dan pelanggan kunci, mendefinisikan persyaratan pelanggan, dan mendefinisikan defect yang timbul pada produk dan pelayanan kepada pelanggan. Pada tahap measure dilakukan penentuan Critical to Quality atau penyebab potensial dari timbulnya defect. Setelah Critical to Quality ditentukan kemudian dilakukan pengukuran baseline kinerja pada tingkat output dan outcome. Pada tahap analyze dilakukan analisis dari kapabilitas proses, identifikasi Critical to Quality yang paling dominan menyebabkan defect serta akar penyebab potensial dari Critical to Quality tersebut, dan mengkonversikan defect menjadi biaya kualitas. Pada tahap improve dilakukan identifikasi alternatif tindakan perbaikan dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (I MEA), mengurutkan Risk Priority Number, dan menentukan rencana tindakan perbaikan. Tahap control dilakukan untuk mempertahankan kapabilitas proses yang telah ditingkatkan pada tahap sebelumnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 A 183/06 Suh s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | TOTAL QUALITY MANAGEMENT ; MUNICIPAL SERVICES | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD30.28 Strategic planning H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD3611-4730.9 Industrial policy. The state and industrial organization Including licensing of occupations and professions, subsidies, inspection, government ownership, municipal services |
||||||
Divisions: | 04. Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Duwi Prebriyuwati | ||||||
Date Deposited: | 08 Nov 2006 12:00 | ||||||
Last Modified: | 11 Jun 2017 23:01 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/7030 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |