HARRY HANRY PATTIRANE, NIM011180205 (2017) HUBUNGAN KADAR KORTISOL TOTAL SERUM DENGAN KEPARAHAN PENYAKIT PASIEN KRITIS Penelitian Analitik Cross-sectional Di Intensive care unit (ICU) / Ruang observasi intensif (ROI)RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (abstrak)
PPDS.IPD. 22-17 Pat h abstrak.pdf Download (15kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
PPDS.IPD. 22-17 Pat h.pdf Restricted to Registered users only until 2 March 2021. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang: Kortisol merupakan hormon penting dalam mekanisme adaptasi pada pasien kritis untuk mempertahankan hidup. Respons stres fisik pada pasien kritis mengaktifkan aksis hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) untuk meningkatkan sekresi hormon kortisol yang berfungsi untuk metabolisme dan mempertahankan homeostasis tubuh. Skor APACHE II adalah salah satu sistem skoring yang dipakai untuk menilai keparahan penyakit pasien kritis di ruang intensif. Kadar kortisol serum yang rendah berasosiasi dengan peningkatan mortalitas, namun beberapa peneliti yang lain mendapatkan bahwa kadar kortisol plasma tinggi yang berasosiasi dengan mortalitas. Dengan demikian peran tinggi atau rendahnya kadar kortisol serum dengan keparahan penyakit pada pasien kritis masih menjadi kontroversi. Tujuan: Menentukan hubungan kadar kortisol total serum dengan keparahan penyakit pasien kritis Metode: Penelitian analitik cross-sectional pada pasien baru di instalasi gawat darurat (IGD) yang membutuhkan perawatan di ruang intensif. Pemeriksaan kadar kortisol total serum diambil secara acak dalam 24 jam pertama saat pasien masuk ke IGD. Skor APACHE II digunakan sebagai ukuran keparahan penyakit dalam memprediksi mortalitas yang dikerjakan 24 jam sejak penderita masuk ke IGD. Analisis statistik hubungan antara kadar kortisol total serum dengan keparahan penyakit menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Jumlah subjek penelitian 40 orang, rerata kadar kortisol total serum 41,51+28,10 μg/dL. Skor APACHE II didapatkan rerata 25,28+9,17. Uji korelasi Spearman menunjukkan terdapat korelasi positif sedang dan bermakna antara kadar kortisol total dengan keparahan penyakit pasien kritis (r=0,509; p=0,001). Kesimpulan: Kadar kortisol total serum yang tinggi menunjukan keparahan penyakit yang meningkat, sehingga pemeriksaan tersebut bisa digunakan untuk memprediksi mortalitas pasien kritis
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK PPDS.IPD. 22-17 Pat h | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Kortisol, APACHE II, keparahan penyakit, pasien kritis | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC31-1245 Internal medicine | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Penyakit Dalam | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 01 Mar 2018 22:28 | |||||||||
Last Modified: | 01 Mar 2018 22:28 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/70320 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |