FEBRI AYUNINGTIAS, 040214351 (2006) EVALUASI PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI GULA DAN TETES PADA UNIT USAHA CINTA MANIS PALEMBANG. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-ayuningtia-2804-a21806-k.pdf Download (309kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) 7049a.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat, memaksa tiap perusahaan untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang tentunya berupaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Apabila produk yang dihasilkan suatu perusahaan mampu menguasai pasar, maka pendapatan penjualan meningkat. Dan apabila hal ini didukung dengan suatu kondisi dimana kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pendapatan penjualan, maka laba yang akan diperoleh perusahaan dapat dipastikan akan meningkat. Untuk dapat mencapai laba yang diinginkan tersebut (target laba), maka pengendalian HPP mempunyai peranan yang penting. Kenaikan biaya produksi yang tidak diimbangi dengan kenaikan volume produksi, akan mengakibatkan Harga Pokok Produksi (HPP) per unit produk akan semakin tinggi. Dan apabila hal ini terjadi secara berkelanjutan (terus-menerus), maka dapat menyebabkan laba yang diperoleh perusahaan akan semakin rendah, bahkan perusahaan dapat mengalami kerugian. Unit Usaha Cinta Manis merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi tebu menjadi gula dan tetes. Karena harga jual per kilogram gula dan tetes ditentukan oleh pasar, maka perusahaan tidak dapat memperkirakan realisasi pendapatan penjualan dan laba perusahaan. Untuk itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengendalikan HPP agar diperoleh laba yang maksimum. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, maka akan membantu untuk menjawab masalah yang terjadi di Unit Usaha Cinta Manis, yaitu, apakah standar Harga Pokok Produksi Gula dan Tetes yang ditetapkan sudah terealisasi pada kondisi produksi aktual tahun 2005. Dengan cara membandingkan standar dan realisasi volume produksi pada tahun 2005, diperoleh bahwa volume produksi gula dan tetes yang dihasilkan perusahaan mengalami penurunan, yaitu hanya 86,14% dari RKAP untuk gula dan 92% dari RKAP untuk tetes. Sedangkan biaya produksi yang digunakan mencapai 106,50% dari RKAP. Dan dampaknya adalah realisasi HPP gula mencapai Rp. 3.146,77/kg atau 120,91% dari standar HPP gula dan realisasi HPP tetes adalah Rp 466,01/kg atau 158,43% dari standar HPP tetes. Apabila diestimasikan harga jual gula dan tetes adalah sesuai dengan perkiraan harga jual seperti yang tertulis dalam RKAP, maka Unit Usaha Cinta Manis mengalami kerugian yang cukup besar. Namun, karena realisasi harga jual gula dan tetes untuk tahun 2005 di pasaran meningkat, maka biaya produksi dapat ditutup oleh besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan gula dan tetes tersebut.

Actions (login required)

View Item