ERIN VERAYANI, 101511123051 (2018) IDENTIFIKASI ANGKA KUMAN, KEBERADAAN LEGIONELLA PNEUMOPHILA, DAN KUALITAS FISIK UDARA RUANGAN DENGAN KELUHAN SICK BUILDING SYNDROME PADA PETUGAS INSTALASI TRANSFUSI DARAH RSUD Dr.SOETOMO-SURABAYA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
abstrak.pdf Download (27kB) | Preview |
|
Text (full text)
full text.pdf Restricted to Registered users only until 9 March 2021. Download (929kB) |
Abstract
Pencemaran udara dalam ruang adalah salah satu faktor penyebab gangguan kesehatan global karena sebagian besar manusia melakukan aktivitas didalam ruangan yang tercemar oleh bahan-bahan polutan. Sistem AC merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas udara ruangan. Perawatan AC Central yang tidak rutin berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan mikroorganisme patogen salah satunya bakteri Legionella dan menyebabkan keluhan sick building syndrome. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keberadaan bakteri patogen Legionella, kualitas udara ruang seperti fisik dan angka kuman udara serta keluhan sick building syndrome pada petugas di Instalasi Transfusi Darah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain penelitian Cross Sectional Study dan hasil dibandingkan dengan standar Kepmenkes No.1204/ Menkes / SK / X / 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit dan Permenkes RI No.83 Tahun 2014 tentang Unit Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah. Hasil identifikasi di sistem distribusi air untuk air bersih dan AC Central menggunakan metode kultur BCYE, tidak ditemukan keberadaan bakteri Legionella. Hasil pengukuran angka kuman udara ruang sudah memenuhi persyaratan kesehatan menurut Kepmenkes RI No.1204 / Menkes /SK/X/2004 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit tetapi hasil kualitas fisik (suhu dan kelembapan) melebihi standar Kepmenkes RI No.1204 / Menkes /SK/X/2004 dan Permenkes RI No.83 Tahun 2014 tentang Unit Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah. Distribusi petugas yang mengalami sick building syndrome sebanyak 84%. Keluhan sick building syndrome terbanyak adalah mata kering (66,7 %) dan hidung tersumbat (61,9%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah petugas Instalasi Transfusi Darah mengalami SBS di ruang pelayanan darah dan laboratorium crossmatch yang suhu dan kelembapan tidak memenuhi standar. Disarankan melakukan pemantauan suhu dan kelembapan setiap hari dengan evaluasi setiap 3 bulan sekali dan memonitoring kesehatan petugas dengan pemeriksaan kesehatan minimal 1 kali/tahun
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 80/18 Ver i | ||||||
Uncontrolled Keywords: | kualitas udara ruang, Legionella, sick building syndrome | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3566-3578 Public health | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 08 Mar 2018 18:59 | ||||||
Last Modified: | 08 Mar 2018 18:59 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/70512 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |