RISIKO PAPARAN ASAP ROKOK TERHADAP PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) (Studi di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar, Jawa Timur)

WINDA SAFITRI, 101511123002 (2018) RISIKO PAPARAN ASAP ROKOK TERHADAP PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) (Studi di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar, Jawa Timur). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak.pdf

Download (56kB) | Preview
[img] Text (full text)
full text.pdf
Restricted to Registered users only until 12 March 2021.

Download (1MB)

Abstract

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit tidak menular yang meningkat setiap tahunnya diseluruh dunia. Penggunaan rokok merupakan salah satu faktor risiko dari Penyakit Paru Obstruksi Kronis. Berdasarkan rekapan data pasien di RS Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar Tahun 2016, Jawa Timur, angka morbiditas PPOK rawat inap menduduki peringkat kesepuluh dengan jumlah penderita. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis risiko paparan asap rokok terhadap kejadian penyakit Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Penelitian ini menggunakan rancangan case control. Pengambilan sampel menggunakan metode systematic random sampling. Sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu 56 responden pada kelompok kasus dan 56 responden pada kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner. Penelitian dilakukan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi pada bulan Oktober – November 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar risiko variabel paparan asap yang berpengaruh terhadap penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah paparan asap rokok (perokok aktif OR=4,091; CI=1,347-12,429), usia awal merokok 10-15 tahun (OR=12 CI=1,346-106,950), usia awal merokok 15-55 tahun (OR=3,647; CI=1,625- 8,183), penggunaan rokok non filter (OR=4,250 CI=1,556-11,607), penggunaan rokok filter (OR=4; CI=1,566-10,218), tipe perokok berat atau perokok yang mengkonsumsi rokok ≥ 15 batang rokok perhari (OR=9 CI= 1,767-45,849), tipe perokok sedang atau perokok yang mengkonsumsi rokok 5-14 batang rokok perhari (OR=3,692; CI=1,545-13,143), dan lama merokok 30-72 tahun (OR=8,857; CI=3,298-23,787). Kesimpulan penelitian ini terdapat 5 faktor paparan asap rokok yang berpengaruh terhadap penyakit paru obstruktif kronik adalah paparan asap rokok, usia awal merokok, jenis rokok yang digunakan, tipe perokok, dan lama merokok.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK FKM 91/18 Saf r
Uncontrolled Keywords: Penyakit paru obstruktif kronik, paparan asap rokok, kasus kontrol
Subjects: R Medicine
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Creators:
CreatorsNIM
WINDA SAFITRI, 101511123002UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSanti Martini, Dr. , dr., M.KesUNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 12 Mar 2018 01:51
Last Modified: 12 Mar 2018 01:51
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/70616
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item