ANASTASIA PRIMADIANI CITRAPUTRI, 040217603 (2006) PENERAPAN KONSEP SIX SIGMA UNTUK MENURUNKAN TINGKAT REJECT PADA PT. DHARMA ANUGERAH INDAH. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-citraputri-3007-a26506-k.pdf Download (301kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) 7064a.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting dalam industri dewasa ini. Fokus terhadap kepuasan pelanggan mengarahkan perusahaan pada profitabilitas dan keunggulan daya saing jangka panjang. Adanya reject atas produk perusahaan merupakan bentuk ketidakpuasan pelanggan atas produk yang telah diterima. Dan hal ini sangat merugikan, baik dari sisi profitabilitas maupun keunggulan daya saing jangka panjang. PT. Dharma Anugerah lndah merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang printing & packaging. Sebagai sebuah perusahaan yang beroperasi dengan sistem pesanan pelanggan, PT. Dharma Anugerah Indah dituntut untuk lebih memperhatikan spesifikasi dan kualitas produk yang dihasilkan untuk masing-masing pelanggan. Ketidaksesuaian produk dengan pesanan akan menghasilkan ketidakpuasan berupa reject atas produk yang telah dikirim ke pelanggan. Penerapan konsep Six Sigma dapat membantu perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan mengurangi jumlah produk cacat melalui pengendalian pada proses produksi. Penerapan Six Sigma pada PT. Dharma Anugerah Indah dilakukan dengan menggunakan pendekatan DMAIC (define, measure, analyze, improve, dan control). Penelitian ini difokuskan pada produk kemasan rokok Commfii Softpack Green. Dari data-data yang diperoleh ditemukan bahwa proses printing merupakan proses inti yang berkontribusi banyak terhadap adanya produk cacat. Oleh karena itu, untuk selanjutnya pengamatan mendalam dilakukan pada proses printing. Data-data internal perusahaan dalam periode Januari 2005 – Desember 2005 menunjukkan bahwa cacat warna memiliki persentase 13,54% dari total produk cacat. Sedangkan persentase cacat nods dan blobor masing-masing sebesar 6,87% dan 4,12% dari total produk cacat. Pengukuran pada tiap job order manghasilkan informasi bahwa rata-rata DPMO adalah sebesar 80.562 dengan level sigma 2,90 6, atau defect sebesar 8,08%. Kondisi tersebut masih jauh dari target perusahaan dalam mencapai tingkat 3,70 a atau DPMO sebesar 13.903. Namun dengan komitmen yang kuat perusahaan pasti akan dapat mencapai target tersebut.

Actions (login required)

View Item