YUSSRI MIRWANSYAH, 040016906 (2006) PENGARUH BENTUK KOMUNIKASI KELUARGA YANG DILAKUKAN ORANG TUA TERHADAP INFLUENCE ANAK DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK MAINAN DI SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-mirwansyah-4224-b27_07-k.pdf Download (326kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) 7074a.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Anak mempunyai peran penting dalam melakukan keputusan pembelian keluarga, walau anak hanya sebagai influencer tetapi anak dapat merubah atau menentukan suatu pembelian keluarga. influence anak dalam keputusan pembelian keluarga dipengaruhi oleh bagaimana orang tua berkomunikasi dengan anaknya. Dalam proses pengembangan anak sebagai konsumen, proses sosialisasi merupakan hal yang penting dalam perkembangan anak yang salah satunya dapat diwakilkan oleh bentuk komunikasi keluarga. Bentuk komunikasi keluarga terdiri atas socio¬orientation dan concept-orientation. Socio-orientation adalah komunikasi dimana orang tua memonitor dan mengontrol anak dalam pembelajaran dan perilaku sebagai konsumen, sedangkan concept-orientation adalah komunikasi dimana orang tua mendukung anak-anak untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan anak mereka dan mendorong anak untuk membuat keputusan tentang pembelian tanpa tergantung dengan pendapat dari yang lainnya. Jenis komunikasi yang dianut oleh orang tua berdampak pada tingkat influence anak dalam keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk komunikasi keluarga yang terdiri dari concept-orientation dan socio-orientation terhadap influence anak dalam keputusan pembelian pada produk mainan di Surabaya. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan teknik pengambilan sampel non random sampling. Adapun dalam penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan sebesar 100 responden orang tua dan 100 responden anak yang diperoleh dari Tunjungan Plasa, Surabaya Plasa, dan Galaxi Mall. Berdasarkan hasil uji regresi, Koefisien variabel bentuk komunikasi keluarga (X) pada saat komunikasi socio orientation (X=1) adalah sebesar -0,680, diketahui pula uji t bahwa thitul,g lebih kecil dari ttabel (-8,431 < -1,980), dengan signifikansi variabel X (0,000) lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Sedangkan, koefisien determinasi R2 sebesar 0,420 berarti bentuk komunikasi keluarga yang terdiri dari socio-orientation dan concept-orientation sebesar 42,0% variabilitas influence anak dalam keputusan pembelian, sedangkan sisanya sebesar 58,0% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian. Dengan demikian hipotesis penelitian ini dapat dibuktikan kebenarannya.

Actions (login required)

View Item