DWI MASRINA, 071514853005 (2018) WACANA TENTANG PKI DI DALAM DUA FILM DOKUMENTER PASCA ORDE BARU KARYA IGP WIRANEGARA. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK_TSK.02 18 Mas w.pdf Download (105kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FULLTEXT_TSK.02 18 Mas w.pdf Restricted to Registered users only until 16 March 2021. Download (2MB) | Request a copy |
||
|
Text (JURNAL)
JURNAL_TSK.02 18 Mas w.pdf Download (74kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini tentang discourse PKI yang diwacanakan melalui figur-figur yang ditampilkan di dalam dua film dokumenter pasca Orde Baru. Tema ini menarik perhatian peneliti karena selama ini kerangka utama logika-retorika yang digunakan menyoal PKI adalah sesuai apa yang dinarasikan dan direpresentasikan di dalam film Pengkhianatan G 30 S/ PKI (1984), diorama-diorama di lubang buaya dan teks-teks sejarah melalui kacamata Orde Baru. Penelitian ini menggunakan metode film discourse interpretation milik Janina Wildfeur yang melibatkan aspek struktur bahasa film dalam mengungkap makna tersembunyi sebuah teks film. Dengan demikian, penelitian ini menghasilkan analisis menyeluruh tentang discourse PKI di dalam kedua film dokumenter pasca Orde Baru. Hasil pembacaan terhadap teks film dokumenter Menyemai Terang dalam Kelam (2006) dan Tumbuh dalam Badai (2007) dengan metode film discourse interpretation milik Janina Wildfeur (2014) menunjukkan adanya tawaran formasi diskursif yang berbeda dari versi resmi pemerintah Orde Baru mengenai PKI. Dalam film dokumenter Menyemai Terang Dalam Kelam (2006) dan Tumbuh Dalam Badai (2007) wacana tentang PKI diartikulasikan melalui narasi yang dituturkan oleh ekstapol, penyintas, keluarga ekstapol, ulama, pengamat politik, serajahwan dan pengacara. Dalam kedua film tersebut wacana tentang PKI dinarasikan sebagai korban diskriminasi dan stigma setelah peristiwa 1965. Di era kontemporer Indonesia yang demokratis, wacana mengenai PKI masih sering muncul secara prejudice dengan stereotype negatif yang tetap melekat pada PKI. Bagi generasi milenial, PKI adalah hal yang asing dan cenderung buruk. Namun setelah menonton kedua film dokumenter tersebut pandangan mereka berubah. Para informan generani milenial mulai merubah sudut pandang mereka menjadi lebih positif terhadap para penyintas, ekstapol dan keluarganya terkait dengan PKI. Hasil positif tersebut dapat dicapai selaras karena film tersebut ditayangkan pada habit generasi milenial yang memiliki tingkat konsumsi informasi tinggi di mana pemikiran mereka lebih terbuka dan kritis.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TSK.02/18 Mas w | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Film dokumenter, Film discourse interpretation, PKI, Pasca Orde Baru | |||||||||
Subjects: | N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR > N1-(9211) Visual arts N Fine Arts > NE Print media |
|||||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Magister Media dan Ilmu Komunikasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Mrs Nadia Tsaurah | |||||||||
Date Deposited: | 15 Mar 2018 16:50 | |||||||||
Last Modified: | 15 Mar 2018 16:50 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/70853 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |