CHININTYA SUMA NINGTYAS, 121514153009 (2018) FRAGMENTASI IDENTITAS DALAM NOVEL KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
abstrak.pdf Download (66kB) | Preview |
|
Text (full text)
full text.pdf Restricted to Registered users only until 26 March 2021. Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji isu ketidaksesuaian diri yang dialami oleh tokoh-tokoh di dalam novel Kerumunan Terakhir, yang mengambil dua latar berbeda, yakni di dunia digital dan di dunia nyata. Ketidaksesuaian tersebut didasarkan pada fenomena yang terjadi di dalam novel dimana tokoh-tokohnya gemar menggunakan teknologi internet. Berkaitan dengan identitas masyarakat Indonesia yang terkenal sebagai bangsa ‘pemalu’ dalam keseharian, namun di dunia digital mereka bertindak ‘berani’. Hal ini kemudian menjadi pertanyaan mengenai apa yang menyebabkan tindakan tokoh-tokoh di dalam novel begitu berbeda di kedua dunia dan bagaimana media membentuk identitas tokoh-tokoh di dalam novel. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif dengan pembacaan realita individu melalui media. Media menghadirkan ruang semu atau ruang peniruan yang mengakibatkan gambaran realita menjadi ‘tidak nyata’. Pertama, menentukan proses simulasi, kemudian menentukan simulakra. Berkaitan dengan sifat identitas yang cair, peneliti mencari makna dari fragmentasi yang diperoleh dari proses simulasi tersebut. Langkah yang terakhir, sebagai penggalian makna kontekstual sosial dan budaya, peneliti menarik pemahaman bagaimana novel sastra merespon fenomena budaya digital. Penelitian menghasilkan teknologi menjadi tempat alternatif dalam menggeser dan mengubah tatanan kehidupan tokoh-tokoh di dalam novel Kerumunan Terakhir menjadi tempat simulasi sebagai citra pelarian diri; yakni kehidupan yang ideal dan tampilan kekuasaan serta pengklaiman kebenaran. Novel Kerumunan Terakhir menunjukkan kritik terhadap fenomena dunia digital, dunia tersebut digambarkan seperti ‘musuh dalam selimut’. Artinya, dunia digital memberikan kenyamanan dan kebebasan, tapi kebebasan tersebut dipatahkan oleh aturan-aturan yang mengontrol kehidupan dunia digital itu sendiri. Hal ini kemudian berhubungan dengan adanya tarik-menarik antara identitas posmodern dan modern. Artinya, identitas posmodern yang diklaim sebagai identitas masyarakat digital tetap tidak dapat terpisahkan dari identitas masyarakat modern yang bertumpu pada hierarki antara kelas yang berkuasa dan kelas yang tidak berkuasa.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK TKSB 07/18 Nin f | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Fragmentasi, Identitas, Hiperrealita, Simulasi, Simulakra | ||||||
Subjects: | P Language and Literature > PC Romance languages | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > S2 Kajian Sastra dan Budaya | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 26 Mar 2018 00:57 | ||||||
Last Modified: | 26 Mar 2018 00:57 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/71279 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |