INAYATI TOYIBA, 121211131207 (2018) MODUS “MENGADA” TOKOH IKAL DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA: KAJIAN EKSISTENSIALISME. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRACT) KKB KK-2 FS.BI.14-18 Toy m ABSTRAK.pdf Download (305kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) KKB KK-2 FS.BI.14-18 Toy m SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only until 2 April 2021. Download (908kB) | Request a copy

Abstract

Skripsi yang berjudul ―Modus ―Mengada‖ Tokoh Ikal dalam Novel Edensor karya Andrea Hirata: Kajian Eksistensialisme‖ bertujuan, pertama meng-identifikasi modus ―mengada‖ melalui sikap optimisme tokoh Ikal pada novel Edensor. Novel Edensor terlihat menonjolkan penceritaan tokoh Ikal yang mencari jati diri melalui pemikiran, perilaku, dann ucapan. Sehingga terlihat mempunyai perjalanan hidup yang kompleks. Kedua, mengungkap makna modus ―mengada‖ tokoh Ikal dalam perspektif eksistensialisme. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan tekhnik library research dan metode penelitian deskriptif kualitatif yang menekankan pada isi (teks) untuk identifikasi modus ―mengada‖ melalui sikap optimisme tokoh Ikal dalam novel Edensor. Sebelum dilakukan analisis struktural unsur tokoh dan penokohan untuk membedah teks terlebih dahulu, teori yang digunakan adalah teori strukturalisme Robert Stanton. Sedangkan untuk mengungkap makna modus ―mengada‖ tokoh Ikal menggunakan kajian Eksisensialisme Jean Paul Sartre. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modus ―mengada‖ dari hasil tindakan dan perilaku tokoh Ikal dalam novel Edensor melalui sikap optimisme dalam meraih kesuksesan masa depan: baik bidang pendidikan maupun keinginannya menaklukkan Eropa. Sikap optimisme tokoh Ikal didapatkan dari proses dan pengalaman-pegalaman seorang individu atas motivasi orang-orang terdekatnya. Tokoh-tokoh yang berpengaruh terhadap sikap optimisme tokoh Ikal yaitu tokoh Arai, Weh, Pak Balia dan A Ling. Dari sikap optimis tersebut, akhirnya tokoh Ikal mampu merefleksikan, mengevaluasi, dan memaknai modus ―mengada‖ untuk menjadi diri sendiri dan mengabdi untuk negeri agar dipandang menjadi individu yang seutuhnya. Artinya tokoh Ikal mampu menjelaskan bahwa eksistensinya bergantung pada pilihannya sendiri.

Actions (login required)

View Item