Perubahan Histopatologi pada Otak dan Insang Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) yang Terinfeksi Bakteri Streptococcus iniae.

DANIS AVRILIA, 141311133072 (2018) Perubahan Histopatologi pada Otak dan Insang Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) yang Terinfeksi Bakteri Streptococcus iniae. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (FULLTEXT)
FULLTEXT_PK.BP.45 18 Avr p.pdf
Restricted to Registered users only until 11 April 2021.

Download (1MB) | Request a copy
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK_PK.BP.45 18 Avr p.pdf

Download (17kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Ikan kerapu hibrid cantang adalah hasil hibridisasi antara ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) betina dengan ikan kerapu kertang (Epinephelus lanceolatus) jantan. Penyakit Streptococcis ini timbul akibat rendahnya ketahanan tubuh ikan dalam menghadapi serangan penyakit bakterial, lingkungan yang buruk dan manajemen pemberian pakan yang kurang baik sehingga terjadi ketidak seimbangan (Maryadi, 2009).Infeksi Pada Ikan Kerapu dilakukan pada penelitian ini setelah diketahui pengenceran bertingkat bakteri Streptococcus iniae yang efisien untuk menginfeksi ikan kerapu Cantang kemudian melihat gejala klinis dan dilanjutkan pengamatan kerusakan jaringan secara histopatologi pada otak dan insang ikan kerapu Cantang. Perlakuan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok infeksi dan non infeksi (kontrol). Pada kelompok infeksi, ikan kerapu Cantang diinjeksi bakteri Streptococcus iniae secara intramuscular sebanyak 0,1 ml dari dosis LD50 yang sudah ditentukan. Sedangkan, pada kelompok kontrol tidak diberi perlakuan apapun.Menentukan patogenisitas bakteri melalui berapa dosis maksimum yang dapat menyebabkan kematian pada 50% populasi ikan uji dilakukan pengujian LD50. Pengujian ini dilakukan dengan 5 perlakukan dosis suspensi bakteri dimulai dari pengenceran 10-4, 10-5, 10-6, 10-7 sampai dengan 10-8 CFU/ml. Perlakuan dibedakan terhadap kepadatan bakteri S. iniae (sel/ml) yang diinjeksikan sebanyak 0,1 ml tiap ekor secara intramuscular. Hasil uji LD50 digunakan untuk dosis perlakuan pada uji utama.Bakteri S. iniae menyebabkan terjadinya kongesti dan infiltrasi sel radang pada jaringan lamemma yang tampak seperti peradangan. Nekrosa seperti eksresi lendir berlebihan karena proliferasi sel khlorid, penggabungan (fusi) lamella merupakan suatu indikasi adanya respo imunitas pada tubuh ikan secara alami terhadap bahan toksik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK PK.BP.45/18 Avr p
Uncontrolled Keywords: histopatologi, otak, insang, ikan kerapu cantang, infeksi, bakteri streptococcus iniae
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH328-329 Fishery management. Fishery policy
S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries > SH365-380.92 Shellfish fisheries. Shellfish culture
Divisions: 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan
Creators:
CreatorsNIM
DANIS AVRILIA, 141311133072UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHari Suprapto, Prof. Dr., Ir., M.Agr.UNSPECIFIED
Thesis advisorBoedi Setya Rahardja, Ir., MP.UNSPECIFIED
Depositing User: Mrs Nadia Tsaurah
Date Deposited: 10 Apr 2018 19:27
Last Modified: 10 Apr 2018 19:27
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/71760
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item