Arsiniati Moeriabrata - Arbai, Prof.
(1997)
MAKANAN TRADISIONAL MAKNA SOSIAL BUDAYA DAN MANFAATNYA SEBAGAI MAKANAN SEHAT (FUNCTIONAL FOOD) SERTA UPAYA PELESTARIANNYA: Pidato Pengukuhan diucapkan pada peresmian penerimaan jabatan Guru Besar dalam Ilmu Gizi pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga di Surabaya pada hari Senin, tanggal 21 April 1997.
Fakultas Kedokteran, Surabaya Universitas Airlangga.
(Unpublished)
Abstract
Makan adalah naluri alamiah yang dibutuhkan manusia sejak awal kehidupannya sampai akhir hayatnya. Dari sejarah yang diketahui mengenai budaya makan, terjadi perubahan jenis makanan yang dimakan manusia sejak awal keberadaan manusia
hingga kini.
Pada zaman manusia purba diduga mereka adalah masyarakat kanibal, mereka memangsa jenisnya sendiri. Hal ini dapat diketahui dari diketemukannya tengkorak-tengkorak dengan tanda-tanda kekerasan; antara lain diketemukannya basis cranii
daerah sekitar foramen magnum berada dalam keadaan rusak hal ini kemungkinan disebabkan karena diambil otaknya untuk dimakan. Walaupun demikian disamping dugaan tersebut di atas berkembang teori lain yang menentang hepotesis kanibalisme,
teori ini menyebutkan bahwa rusaknya basis cranii adalah karena daerah tersebut memang banyak lubang-lubang.
Dilihat dari bentuk gigi geligi mereka, manusia purba bersifat omnivor, dengan kecenderungan kearah kamivor dan herbivor. Telah terjadi perubahan bentuk dan susunan gigi geligi selama perkembangan kehidupan manusia, hal ini diperkirakan sebagai akibat adanya perubahan Iingkungan dan apa yang mereka makan (Yacob, 1992)................
Actions (login required)
|
View Item |