FAKHRUR RIZAL, 041411231253 (2018) PEMANFAATAN METODE LEAN SIX SIGMA DENGAN DMAIC IMPROVEMENT FRAMEWORK UNTUK PERBAIKAN PROSES PENGOLAHAN KIRIMAN PADA PT. POS INDONESIA UNIT SENTRAL PENGOLAHAN POS SURABAYA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_B.124 18 Riz p.pdf Download (30kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_B.124 18 Riz p.pdf Restricted to Registered users only until 8 June 2021. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Semakin pesatnya pertumbuhan bisnis e-commerce yang ada di Indonesia memberikan peluang yang besar bagi perusahaan-perusahaan pengiriman barang atau ekspedisi untuk terus bersaing dan mengembangkan bisnisnya. Keunggulan kompetitif tentunya menjadi senjata bagi masing-masing perusahaan untuk memenangkan persaingan yang ada di pasar. PT. Pos Indonesia sebagai salah satu perusahaan pengiriman barang dalam negeri dengan jaringan terbesar memiliki rencana strategis untuk memenangkan persaingan terebut. Namun saat ini masih terdapat sejumlah permasalahan yang harus diselesaikan oleh PT. Pos Indonesia. Salah satunya terkait upaya perbaikan proses pengolahan kiriman yang ada di Sentral Pengolahan Pos (SPP) Surabaya. Salah satu permasalahan yang saat ini dihadapi oleh SPP Surabaya adalah terkait pendeknya masa olah kiriman, khususnya pada cut of time (COT) yang pertama yaitu pada dini hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan munculnya defect dan waste dalam proses pengolahan kiriman di SPP Surabaya serta memberikan suatu usulan untuk perbaikan kualitas proses pengolahan selanjutnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan Lean Six Sigma (LSS) dengan metode DMAIC improvement framework untuk menemukan penyebab defect dan waste yang terjadi serta memberikan usulan perbaikan selanjutnya. Lean Six Sigma merupakan metodologi yang menggabungkan dua metode dalam aspek perbaikan kualitas yaitu Six Sigma dan lean management. Pendekatan LSS yang selama ini sering digunakan untuk peningkatan kualitas pada industri manufaktur, dalam penelitian ini coba diterapkan dalam lingkup industri jasa dengan dilengkapi berbagai tools untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang dihadapi, seperti SIPOC diagram, Value Stream Mapping, Cause-effect diagram, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), TRIZ methodology, dan Statistical Process Control. Hasil yang didapatkan setelah melakukan penelitian menunjukkan bahwa proses yang memiliki potensi paling tinggi untuk terjadinya defect dan waste yaitu pada proses scan barcode dengan nilai risk priority number sebesar 270, yang diakibatkan karena adanya data kiriman yang belum online dari kantor asal kiriman. Salah satu usulan perbaikan yang disarankan dengan menggunakan TRIZ methodology adalah dibentuknya suatu sistem pengawasan yang terintegrasi antar kantor, agar setiap kiriman yang dikirim seluruh datanya telah tervalidasi dan tercatat dalam database online. Sehingga tidak diperlukan lagi proses manual untuk kiriman yang belum online.

Actions (login required)

View Item