RESSARIO CHRISTIAN WIBISONO, 111311133052 (2018) PERBEDAAN KEMUNCULAN EFEK PENGAMAT PADA KEJAHATAN PENCURIAN, KEKERASAN SEKSUAL, DAN KDRT. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_PSI.96 18 Wib p.pdf Download (57kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_PSI.96 18 Wib p.pdf Restricted to Registered users only until 2 July 2021. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan jenis kejahatan (pencurian, kekerasan seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga) terhadap kemunculan efek pengamat. Efek pengamat merupakan keadaan di mana seseorang menjadi lebih tidak mungkin untuk memberikan intervensi atau pertolongan apabila ia mengetahui adanya keberadaan orang lain dalam suatu kondisi darurat (Latane dan Darley, 1968). Penelitian ini melibatkan 507 mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari Universitas X di Surabaya. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hambatan Situasional, Intensi Menolong, dan Sense of Community. Hambatan Situasional dapat mengukur faktor yang menyebabkan individu memilih untuk tidak melakukan intervensi pada setiap jenis kejahatan. Intensi menolong dapat mengukur tingkat menolong individu berdasarkan jenis kejahatan. Vignette merupakan alat bantu dalam pengukuran yang meliputi alur cerita yang dibuat sesuai dengan situasi yang menggambarkan penelitian. Vignette yang digunakan berisikan tiga video dengan jenis kejahatan yang berbeda, yaitu pencurian, kekerasan seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji ANOVA satu jalur, uji korelasi Pearson, dan analisis regresi multivariate. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan efek pengamat melalui intensi menolong dan hambatan situasional pada jenis kejahatan pencurian, kekerasan Seksual, dan KDRT. Mahasiswa cenderung memunculkan intensi menolong dan hambatan situasional yang sama.

Actions (login required)

View Item