DEWI FITRIA PERMATASARI, 101411123047 (2018) PERBEDAAN PERKEMBANGAN BALITA STUNTING DAN NON STUNTING USIA 24-36 BULAN (Di Wilayah Kerja Puskesmas Jagir Surabaya). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_FKM.152 18 Per p.pdf Download (144kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_FKM.152 18 Per p.pdf Restricted to Registered users only until 2 July 2021. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Balita pendek (stunting) adalah balita dengan status gizi yang berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut umurnya bila dibandingkan dengan standar, hasilnya berada di bawah normal. Stunting merupakan hasil sebagian besar nutrisi yang tidak memadai dan serangan infeksi berulang di 1000 hari pertama kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan berat badan lahir balita, panjang badan lahir balita, riwayat ASI eksklusif, riwayat penyakit infeksi, pemberian stimulasi perkembangan dan perkembangan pada balita stunting dan non stunting usia 24-36 bulan. Jenis penelitian adalah penelitian observasional menggunakan desain studi case control dan rancang bangun menggunakan studi komparasi. Besar sampel penelitian balita stunting dan non stunting masing-masing berjumlah 34 balita, dengan total 68 balita di wilayah kerja Puskesmas Jagir Surabaya. Teknik pengambilan sampel dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan pengukuran tinggi badan, kuesioner dan lembar formulir skrining perkembangan anak Denver Developmental Screening Test (DDST). Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan antara balita stunting dan non stunting pada berat badan lahir p= 0,017, panjang badan lahir balita p= 0,026, riwayat ASI eksklusif p= 0,000, riwayat penyakit infeksi p= 0,000, pemberian stimulasi p= 0,000 dan perkembangan balita p= 0,000. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada perbedaan signifikan variabel berat badan lahir, panjang badan lahir, pemberian ASI Eksklusif, riwayat penyakit infeksi, stimulasi dan perkembangan antara balita stunting dan non stunting usia 24-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Jagir Surabaya. Sehingga perlu adanya peningkatan pengetahuan dan konseling gizi pada calon ibu, ibu hamil dan ibu balita tentang kebutuhan gizi balita dan memberikan stimulasi yang sesuai dengan kelompok usia balita di 1000 hari pertama kehidupan agar dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai.

Actions (login required)

View Item