IN IN PERI DARSONO, 040318254 (2009) POLA DIVERSIFIKASI DAN SPESIALISASI INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR PERIODE 1995-2005 PENDEKATAN SEKTORAL DAN SPASIAL. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 3.pdf Download (502kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-darsonoini-13309-kkbkkc-p.pdf Restricted to Registered users only Download (723kB) | Request a copy

Abstract

Spesialisasi dan diversifikasi serta kesenjangan dari aktivitas ekonomi secara spasial dan sektoral, terutama pada industri manufaktur, telah menjadi fenomena menarik untuk dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimana dan pada subsektor apa industri manufaktur di Jawa Timur terspesialisasi atau terdiversifikasi serta bagaimana keterkaitan dengan kesenjangan pada masing-masing wilayah di Jawa Timur. Sehingga dapat dianalisis mengenai kebijakan dalam perkembangan ekonomi khususnya sektor industri manufaktur di Jawa Timur. Dangan menggunakan menggunakan Indeks Hirschman-Herfindahl (IHH) serta Indeks Theil, diketahui menurut kode ISIC 2 digit terkonsentrasi pada sub sektor makanan, minuman dan tembakau (ISIC 3.1), sub sektor industri tekstil, pakaian jadi dan kulit (ISIC 3.2) dan sub sektor industri barang galian non logam, kecuali minyak bumi dan batu bara (ISIC 3.6). Sedangkan apabila menurut kabupaten/kota terkonsentrasi di Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Kediri. Untuk ketimpangan koridor di Jawa Timur, ketimpangan antar koridor lebih besar dibandingkan ketimpangan dalam koridor Perkembangan dan kesenjangan tersebut didorong oleh terjadinya agglomerasi yang disebabkan oleh natural advantages maupun eksternalitas berupa knowledge spillover dan tenaga kerja yang terspesialisasi. Selain itu perkembangan dan kesenjangan tersebut juga didorong oleh pembangunan dan akses pasar, baik berupa jumlah penduduk maupun sarana transportasi.

Actions (login required)

View Item