Kusuma Pitaloka Maryani, 151510713100 (2018) PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS GARAM TERHUTANG DAN TIDAK TERHUTANG DI PT. GARAM (PERSERO). Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK FV.P 91 18 Mar p.pdf Download (85kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT FV.P 91 18 Mar p.pdf Restricted to Registered users only until 24 September 2021. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Garam yang terutang PPN adalah garam yang melalui proses pengolahan kembali dan tidak menjadi kebutuhan pokok semua masyarakat. Sehingga atas transaksi penyerahan garam tersebut akan dikenakan PPN sebesar 10%. 2. Garam yang Tidak Terutang PPN adalah garam yang dikonsumsi oleh banyak orang sehingga menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang. Namun pada saat impor garam konsumsi akan dikenakan bea masuk sebesar 10%. 3. Garam Industri merupakan jenis garam yang terutang PPN pada saat penyerahannya. Namun pada saat impor,garam industri tidak dikenakan bea masuk. 4. Mekanisme pengkreditan Pajak Masukan yang digunakan oleh PT. Garam (Persero) yaitu sesuai dengan PMK No. 135 Tahun 2014.

Actions (login required)

View Item