IRA KUSUMAWATI, 040530934 (2010) PENGARUH PERSEPSI MANAJEMEN PENILAIAN KINERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KOMPAS GRAMEDIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-kusumawati-15426-kkbkkb-k.pdf Download (85kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-kusumawati-13910-kkbkkb-p.pdf Restricted to Registered users only Download (785kB) | Request a copy

Abstract

Manajemen kinerja atau performance management banyak mendapatkan perhatian lebih bagi sebagian besar organisasi. Banyaknya manfaat yang didapatkan dari proses manajemen kinerja membuat organisasi semakin fokus. Manajemen penilaian kinerja merupakan aktivitas manajemen SDM yang paling sensitif, karena menyangkut prestasi kerja dan dampaknya bagi organisasi yang bersangkutan. Proses manajemen penilaian kinerja dapat memicu berbagai persepsi. Manajemen penilaian yang sesuai dengan harapan karyawan kemungkinan dapat memicu timbulnya persepsi yang baik sehingga juga mampu meningkatkan kinerja karyawan yang bersangkutan. Dan demikian sebaliknya, karyawan yang jika adanya pelaksanaan manajemen penilaian kinerja yang dilakukan PSDM dianggap hanya sebagai aktivitas ritual yang tidak bermanfaat bagi dirinya, maka dalam hal ini kinerja yang terbentuk adalah buruk. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh persepsi manajemen penilaian kinerja terhadap kinerja karyawan. Dan metode analisisnya menggunakan analisis regresi sederhana. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat tingkat perbedaan kinerja yang terjadi antara karyawan berstatus pegawai tetap dengan karyawan berstatus pegawai kontraksehingga teknik analisis yang digunakan adalah analisis independent sample t-test. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi manajemen penilaian kinerja dengan kinerja karyawan hal ini ditunjukkan dengan nilai sig< 0,05 (0,018). Sedangkan antara karyawan yang berstatus pegawai tetap dengan karyawan yang berstatus pegawai kontrak tidak terjadi perbedaan kinerja diantara keduanya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sig > 0,05 (0,798). Oleh karena itu, dapat disarankan proses manajemen penilaian kinerja sebaiknya dilakukan secara adil dan affair. Serta tidak menjadikan proses penilaian tersebut sebagai aktivitas ritual tanpa ada tindak lanjutan. Sehingga dapat membuat karyawan sebgai objek penilaian mempunyai persepsi yang baik terhadap proses manajemen penilaian tersebut.

Actions (login required)

View Item