IMMATURE PLATELET FRACTION DAN PROCALCITONIN SEBAGAI MARKER PROGNOSTIK PADA PASIEN UROSEPSIS PENELITIAN PROSPEKTIF

Ardhito Rachman, NIM011218196306 (2018) IMMATURE PLATELET FRACTION DAN PROCALCITONIN SEBAGAI MARKER PROGNOSTIK PADA PASIEN UROSEPSIS PENELITIAN PROSPEKTIF. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
PPDS.UR. 13-18 Rac i Abstrak.pdf

Download (100kB) | Preview
[img] Text (Fulltext)
PPDS.UR. 13-18 Rac i.pdf
Restricted to Registered users only until 12 October 2021.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Tujuan: Untuk mengetahui dan menentukan kadar Immature Platelet Fraction (IPF) dan Procalcitonin (PCT) sebagai marker prognostik pada pasien urosepsis. Materi dan Metode: Penelitian analitik observasional dengan sampel sebanyak 34 pasien urosepsis. Dilakukan pemeriksaan PCT dan IPF pada saat masuk rumah sakit, dan 72 jam setelah masuk rumah sakit. Seluruh sampel mendapatkan terapi standar untuk urosepsis. Observasi dilakukan maksimal pada hari ke-28 untuk dilakukan penilaian outcome yaitu hidup dan meninggal. Analisa statistik seluruh variabel menggunakan analisis multivariat regresi logistik dengan software SPSS 21. Nilai signifikan p< 0,05. Hasil: Rerata kadar IPF pada pasien dengan outcome meninggal pada saat masuk rumah sakit lebih rendah dibandingkan pasien dengan outcome hidup (2,68 ± 2,58 % vs 3,02 ± 2,52 %, p = 0,648). Terjadi peningkatan kadar IPF dalam rentang 72 jam setelah masuk rumah sakit (Δ IPF) pada pasien dengan outcome meninggal, sedangkan terjadi penurunan kadar IPF pada pasien dengan outcome hidup (3,05 ± 4,27 % vs 1,48 ± -0,34 ± 2,15 %, p = 0,337). Pada pasien dengan outcome meninggal didapatkan rerata PCT saat masuk rumah sakit yang lebih rendah dibandingkan pasien dengan outcome hidup (5,09 ± 8,55 ng/mL vs 23,18 ± 53,58 ng/mL, p = 0,548). Penurunan kadar PCT dalam rentang 72 jam setelah masuk rumah sakit (Δ PCT) pada pasien dengan outcome meninggal terjadi peningkatan kadar PCT sedangkan pada pasien dengan outcome hidup terjadi penurunan (2,17 ± 1,81 ng/mL vs -12,28 ± 34,71 ng/mL, p = 0,907). Peningkatan IPF >80% tidak memberikan hubungan yang signifikan terhadap prognosis (p=p,251). Peningkatan PCT >80% memberikan nilai prognosis yang bermakna sebagai prediktor mortalitas (p=0,006). Kesimpulan: Peningkatan kadar IPF dalam rentang 72 jam setelah masuk rumah sakit tidak dapat digunakan sebagai marker prognostik pada pasien urosepsis. Peningkatan PCT>80% dalam rentang 72 jam setelah masuk rumah sakit dapat digunakan sebagai predictor mortalitas pada urosepsis.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK PPDS.UR. 13-18 Rac i
Uncontrolled Keywords: Procalcitonin, Immature Platelet Fraction, Prognosis, Urosepsis
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine > RC870-923 Diseases of the genitourinary system. Urology
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Urologi
Creators:
CreatorsNIM
Ardhito Rachman, NIM011218196306NIM011218196306
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorJohan Renaldo, dr., SpUUNSPECIFIED
Thesis advisorDoddy. M. Soebadi, Prof. DR. dr., Sp.B, SpU (K)UNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 12 Oct 2018 13:27
Last Modified: 12 Oct 2018 13:27
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/74693
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item