Zamzam Isnan Nasution, 071411331056 (2018) PATRONASE POLITIK DI BALIK KASUS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_Fis.P.70 18 Nas p.pdf Download (19kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_Fis.P.70 18 Nas p.pdf Restricted to Registered users only until 23 October 2021. Download (1MB) | Request a copy
Preview	Text (JURNAL) JURNAL_Fis.P.70 18 Nas p.pdf Download (427kB) | Preview

Abstract

James Scott (1972) mengidentifikasikan patronase politik sebagai konsep kekuasaan yang lahir dari hubungan yang tidak seimbang antara patron dan klien. Patron diidentikkan dengan aktor pemegang kekuasaan yang memiliki power dan mampu mengatur berjalannya klien, sedangkan klien diidentikkan sebagai pengikut setia yang selalu tunduk pada aturan-aturan patron. Peneliteian ini bertujuan untuk melihat secara nyata mengenai patronase yang terjadi di balik kasus kebakaran hutan dan lahan. Di balik tabir kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kampar, patronase politik terjadi antara elite ekonomi sebagai patron dengan elite politik, elite sosial, dan penegak hukum sebagai klien. Patronase ini terbentuk akibat adanya deforestasi hutan dan lahan menjadi perkebunan kelapa sawit. Patronase di balik kasus kebakaran hutan dan lahan tersalurkan melalui bidang-bidang sumber daya ekonomi, politik, maupun pembangunan. Terdapat ciri pembeda antara patronase dengan hubungan timbal balik lainnya, yaitu ketidaksetaraan, bertatap muka (face to face), dan fleksibilitas hubungan. Ciri pembeda ini yang digunakan oleh elite politik lokal untuk menggalang dukungan dan merawat stabilitas politik di Kabupaten Kampar. Modal besar yang dibawa oleh elite ekonomi telah menggeser elite politik yang seharusnya berperan sebagai patron berubah menjadi klien. Alhasil dapat dipahami bahwasanya paronase di balik kasus kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kampar tak lain bertujuan untuk menguasai hak-hak atas pengelolaan kelapa sawit.

Actions (login required)

View Item