HUBUNGAN LEVEL ELEKTROLIT SALIVA DENGAN PREVALENSI KARIES GIGI PADA ANAK DOWN SYNDROME

WINDRA AGUS YULIANTO, 021518046306 (2018) HUBUNGAN LEVEL ELEKTROLIT SALIVA DENGAN PREVALENSI KARIES GIGI PADA ANAK DOWN SYNDROME. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
PPDGS.PGA. 03-18 Yul h Abstrak.pdf

Download (38kB) | Preview
[img] Text (Fulltext)
PPDGS.PGA. 03-18 Yul h.pdf
Restricted to Registered users only until 9 November 2021.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pendahuluan Down syndrome merupakan kondisi keterbelakangan mental dan fisik yang disebabkan karena adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Penderita down syndrome memiliki perkembangan lebih lambat dibanding anak normal sehingga banyak dijumpai masalah kesehatan gigi dan mulut. Namun anak down syndrome memiliki prevalensi karies yang lebih rendah dibanding anak normal, hal tersebut dikaitkan dengan keterlambatan erupsi gigi, pH saliva dan level elektrolit saliva yang lebih tinggi. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan level elektrolit saliva dengan prevalensi karies gigi pada anak down syndrome Metode Penelitian Penelitian ini adalah analitik observasional dengan subyek 32 anak down syndrome dan saudara kandungnya yang normal, yang masing-masing diambil salivanya sebanyak ± 5 ml, kemudian dibagi dalam 5 tabung reaksi untuk dilihat level elektrolitnya menggunakan alat Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) (Shimadzu type 6800AA, Jepang) untuk ion Bicarbonat, Calcium dan Chloride dan alat Ultraviolet-Visible (UV-Vis) (HITACHI U-2810 Model : 122-000 No : 1819-011., Jepang) untuk Sodium dan Phosphor. Hasil uji level elektrolit saliva kemudian dihubungkan dengan indeks keparahan karies yang telah diukur sebelumnya. Hasil Penelitian Dari hasil penelitian didapatkan rerata elektrolit saliva anak down syndrome lebih tinggi dibanding anak normal saudara kandungnya. Rerata indeks keparahan karies anak down syndrome adalah 5,48 yang termasuk kategori keparahan karies tinggi, sedangkan rerata indeks keparahan karies anak normal didapatkan 4,21 yang termasuk kategori keparahan karies sedang. Hasil penelitian ini diuji dan dianalisa dengan uji korelasi Spearman’s dan Pearson’s yang didapatkan bahwa tidak ada korelasi antara level elektrolit saliva anak down syndrome dengan prevalensi kariesnya. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara level elektrolit saliva dengan prevalensi karies gigi pada anak down syndrome.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK PPDGS.PGA. 03-18 Yul h
Uncontrolled Keywords: down syndrome, elektrolit saliva, indeks keparahan karies
Subjects: R Medicine > RK Dentistry > RK1-715 Dentistry
Divisions: 02. Fakultas Kedokteran Gigi > Ilmu Kedokteran Gigi Anak (Spesialis)
Creators:
CreatorsNIM
WINDRA AGUS YULIANTO, 021518046306UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorUdijanto Tedjosasongko, drg., Sp.KGA(K)., Ph.DUNSPECIFIED
Thesis advisorPrawati Nuraini, drg., M.Kes., Sp.KGA(K)UNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 09 Nov 2018 14:15
Last Modified: 09 Nov 2018 14:15
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/75470
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item