FAUZIAH MUKTI SUGIHARTO, 101411133038 (2018) HUBUNGAN BEBAN KERJA MENTAL DAN DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DAN ATASAN DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PERAWATAN PESAWAT DI SRIWIJAYA MAINTENANCE FACILITY SURABAYA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRACT) KKC KK FKM 347 - 18 Sug h-Abstrak.pdf Download (74kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) KKC KK FKM 347 - 18 Sug h.pdf Restricted to Registered users only until 1 December 2021. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Petugas Teknisi dan Mekanik pada pekerjaan perbaikan dan perawatan pesawat terbang merupakan salah satu pekerjaan yang dapat menyebabkan stress kerja. Perbaikan dan perawatan pesawat terbang membutuhkan individu yang kompeten dalam bidang pengetahuan dan keterampilan serta dalam melakukan pekerjaannya tenaga kerja dituntut untuk menyelesaikan tugas dengan kecepatan dan ketepatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara stress kerja dengan variabel beban kerja mental dan variabel dukungan sosial rekan kerja dan atasan pada tenaga kerja bagian perawatan pesawat di Sriwijaya Maintenance Facility (SMF) Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan rancang bangun cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi dari tenaga kerja di SMF Surabaya. Responden dalam penelitian ini berjumlah 41 tenaga kerja. Pengukuran beban kerja mental dilakukan dengan metode NASA-TLX. Sedangkan untuk mengukur tingkat dukungan sosial menggunakan kuesioner Berlin Social Support Scale dan untuk mengukur stress kerja menggunakan kuesioner The Brief Job Stress Questionnaire. Berdasarkan hasil uji statistik Spearman-rho menunjukkan bahwa terdapat hubungan moderat antara beban kerja mental dengan stress kerja (r = 0,306), dan terdapat hubungan tetapi sifatnya lemah antara dukungan sosial rekan kerja dan atasan dengan stress kerja (r = -0,190) Kesimpulannya, tenaga kerja bagian perawatan pesawat memiliki tingkat stress kerja kategori sedang. Beban kerja mental dan dukungan sosial rekan kerja dan atasan menjadi faktor yang berhubungan dengan terjadinya stress kerja pada tenaga kerja tersebut. Sebaiknya pekerja dapat menggunakan waktu istirahat dengan baik dan melakukan olahraga ringan serta sebaiknya perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menambah jumlah tenaga kerja untuk menangani kelebihan beban kerja yang dialami personilnya dan melakukan perubahan ronde kerja

Actions (login required)

View Item