TRADISI KOLAK AYAM SANGGRING: ANALISIS MAKNA DAN FUNGSI BAGI MASYARAKAT DESA GUMENO KABUPATEN GRESIK

SANDI MACHMUDIN, 121211131007 (2018) TRADISI KOLAK AYAM SANGGRING: ANALISIS MAKNA DAN FUNGSI BAGI MASYARAKAT DESA GUMENO KABUPATEN GRESIK. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (16kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
FULL TEXT FS BI 73 18 Mac t.pdf
Restricted to Registered users only until 3 December 2021.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Kebudayaan sanggring di Desa Gumeno merupakan kebudayaan yang telah berlangsung kurang lebih 490 tahun. Waktu pelaksanaan tradisi tersebut yakni setiap tanggal 23 Ramadlan di Masjid Sunan dalem desa gumeno. Awal mula tradisi Sanggring ketika Sunan Dalem yang seorang raja di kedaton Giri mengungsi ke desa Gumeno karena akan ada serangan dari Raja Sengguruh Malang Selatan, ketika di desa Gumeno Sunan Dalem mengalami sakit yang tidak ditemukan obatnya. Akhirnya Sunan Dalem mendapat mimpi untuk membuat sebuah sajian berupa kolak ayam yang makan bersama masyarakat desa Gumeno. Sajian kolak ayam ini disebut oleh masyarakat desa Gumeno sebagai Sanggring asal dari kata Sang dan gering. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan dokumentasi folklor serta untuk menjabarkan manfaat tradisi sanggring bagi masyarakat desa Gumeno dan sekitarnya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Fungsionalisme oleh Brownislaw malinowski dan teori Alan Dandles tentang fungsi Folklor. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama Sanggring adalah makanan khas yang disajikan di desa Gumeno pada malam 23 Ramadhan. Kedua Proses memasak Sanggring juga termasuk hal yang unik, karena ada syarat berupa juru masak harus laki-laki. Ketiga Sanggring menyimpan makna simbolik yang berkaitan dengan islam, diantaranya tanggal 23 Ramadlan sebagai waktu pelaksanaan memiliki makna kemuliaan dalam berbuat kebaikan di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Dan beberapa makna dan fungsi sanggring yakni, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, kontrol sosial masyarakat, menjaga warisan tradisi agar tetap dilestarikan. Nilai gotong royong dan kebersamaan juga tercerminkan pada fungsi Sanggring, sehingga masyarakat tetap menjaga silaturrahim antar sesama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FS BI 73/18 Mac t
Uncontrolled Keywords: Kebudayaan Sanggring, Folklor, Fungsi dan makna.
Subjects: P Language and Literature > PJ Semitic > PJ6073-7144 Language
Divisions: 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia
Creators:
CreatorsNIM
SANDI MACHMUDIN, 121211131007UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSutji Hartiningsih, Dra. , M.Hum,UNSPECIFIED
Depositing User: Dwi Marina
Date Deposited: 03 Dec 2018 08:10
Last Modified: 03 Dec 2018 08:10
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/76055
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item