MUTU ORGANOLEPTIK, KANDUNGAN GIZI, DAN NILAI EKONOMI PADA MODIFIKASI SNACK BITTERBALLEN DARI IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) DAN KACANG MERAH (VIGNA ANGULARIS) SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN UNTUK BATITA

NATHASYA ANGELINA WIJAYA, 101311233038 (2018) MUTU ORGANOLEPTIK, KANDUNGAN GIZI, DAN NILAI EKONOMI PADA MODIFIKASI SNACK BITTERBALLEN DARI IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) DAN KACANG MERAH (VIGNA ANGULARIS) SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN UNTUK BATITA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
KKC KK FKM.GZ 6 - 18 Wij m-Abstrak.pdf

Download (59kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
KKC KK FKM.GZ 6 - 18 Wij m.pdf
Restricted to Registered users only until 6 December 2021.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Periode usia balita merupakan penentu kualitas anak, balita membutuhkan zat gizi yang harus dipenuhi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu zat gizi yang dibutuhkan adalah protein.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh substitusi ikan nila (Oreochromis niloticus) dan kacang merah (Vigna angularis) pada bitterballen terhadap daya terima, kadar protein, dan nilai ekonomi. Penelitian pada tahap pengembangan formulasi menggunakan jenis penelitian eksperimental murni, sedangkan pada uji organoleptik merupakan eksperimental semu dengan desain rancangan acak lengkap. Terdapat 5 perlakuan pada penelitian pendahuluan dan 3 formula pada penelitian lanjutan dengan 4 kali replikasi pada formula bitterballen. Penelitian pendahuluan dilakukan oleh panelis terbatas sebanyak 3 orang dan penelitian lanjutan dilakukan oleh panelis tak terlatih sebanyak 30 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif dan analisis statistik untuk mengetahui adanya perbedaan daya terima dengan uji Friedman dan uji Wilcoxom Signed Rank Test (α≤ 0,05). Hasil uji organoleptik menunjukkan formula bitterballen yang paling disukai oleh panelis adalah F3 (ikan nila 80 g dan kacang merah 120 g. Analisis laboratorium kadar protein bitterbalen per 100 gram adalah 14,58%. Food cost tertinggi adalah formula F0 (daging sapi) yaitu Rp. 4.000, sedangkan food cost terendah adalah F3 (ikan nila dan kacang) yaitu Rp. 3.000. Hasil uji statistik Friedman menunjukkan terdapat perbedaan pada karakteristik warna (p=0,039), aroma (p=0,050), tekstur (p=0,001) dan rasa (p=0,000). Formula F3 mempunyai daya terima baik, kadar protein tinggi, dan nilai ekonomi yang layak dijadikan sebagai alternatif snack tinggi protein untuk batita. Bitterballen dengan substitusi ikan nila dan kacang merah dapat diterima dengan baik. Bitterballen dijual dengan harga Rp. 3000 per 20 gram. Perlu diberikan perlakuan khusus untuk menghilangkan bau amis pada ikan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK FKM GZ 6/ 18 Wij m
Uncontrolled Keywords: bitterballen, acceptance, protein, economic value
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA601-602 Food and food supply in relation to public health
R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Program Studi Gizi
Creators:
CreatorsNIM
NATHASYA ANGELINA WIJAYA, 101311233038UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAnnis Catur Adi, Dr., Ir., M.Si.UNSPECIFIED
Depositing User: Mrs. Djuwarnik Djuwey
Date Deposited: 06 Dec 2018 11:55
Last Modified: 06 Dec 2018 11:55
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/76251
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item