AFIDA NOOR FAJARINA, 041424353031 (2018) PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM MENCAPAI KOPERASI BERKUALITAS (Studi pada Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi Wanita Malang). Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (687kB) | Preview
	Text (full text) full text.pdf Restricted to Registered users only until 11 December 2021. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Seringkali, koperasi dikaitkan dengan pola pikir kolot dan tidak modern yang membuat banyak generasi muda tidak mau untuk bergabung. Pola pikir tersebut juga mempengaruhi perkembangan bisnis dan kinerja dari koperasi itu sendiri yang cenderung terlambat serta tidak dapat mengikuti perkembangan zaman. Koperasi Setia Budi Wanita Malang merupakan salah satu koperasi yang memiliki pemimpin yang berhasil menerapkan kepemimpinan transformasional, dengan mengubah gaya kepemimpinan lama yang cenderung kolat dan takut untuk mengambil langkah baru menjadi gaya kepemimpinan yang agresif, penuh tantangan dan berani mengambil resiko serta selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui strategi apa saja yang digunakan oleh pemimpin koperasi untuk mentransformasi gaya kepemimpinan dalam tujuannya mencapai koperasi berkualitas. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan tehnik deskriptif. Penentuan narasumber menggunakan metode purposive sampling, penelitian ini menggunakan 4 narasumber dan menggunakan 3 metode triangulasi sebagai tehnik untuk mengetahui keabsahan data yaitu triangulasi metode, triangulasi peniliti dan triangulasi sumber. Pemimpin kelima berhasil menerapkan kepemimpinan transformasional dengan cara mengubah gaya kepemimpinan yang lama yang memiliki sifat kolot dan takut mengambil langkah menjadi sikap berani mengambil resiko dan selalu menciptakan ide dan gagasan serta inovasi baru. Sehingga perkembangan dari koperasi secara perlahan namun pasti berkembang secara baik dan penuh semangat tidak jalan ditempat. Keberhasilan pemimpin kelima tidak lepas dari peran pemimpin pertama sampai dengan pemimpin keempat. Karena pemimpin sebelumnya berhasil mempertahankan eksistensi dari Koperasi Setia Budi Wanita Malang, dan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh pemimpin sebelumnya menjadi pembelajaran dan modal bagi pemimpin kelima untuk melanjutkan organisasi. Dalam kepemimpinannya, pemimpin kelima mencoba menggunakaan metode kepemimpinan spiritual dimana mampu memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh bawahan dengan melihat fenomena dan masukan-masukan yang ada. Pemimpin kelima memfokuskan pada hubungan interpersonal antara pemimpin, pengurus, pengawas dan anggota agar tercipatnya komunikasi yang baik sehingga memudahkan dalam menyampaikan visi serta misi yang ingin dicapai

Actions (login required)

View Item