MARIA SARIWATY GANGGUR, NIM011228026310 (2018) HUBUNGAN ANTARA KADAR KORTISOL SERUM DENGAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS NAIVE Penelitian Analitik Observasional Cross Sectional Divisi Endokrin dan Metabolik Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (Abstrak)
PPDS.IPD. 24-18 Gan h Abstrak.pdf Download (345kB) | Preview |
|
![]() |
Text (Fulltext)
PPDS.IPD. 24-18 Gan h.pdf Restricted to Registered users only until 14 December 2021. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Aktivasi sel T yang terus meningkat dikenali sebagai salah satu ciri patogen utama infeksi HIV dan menyebabkan CD4 menurun. Glukokortikoid yang merupakan sekresi akhir dari sumbu HPA diduga mempengaruhi aktivasi sel T. Pada pasien infeksi HIV positif kadar kortisol lebih tinggi dibandingkan HIV negatif. Peningkatan kortisol ini dapat disebabkan oleh stimulasi sitokin dan pelepasan produk toksin virus gp120 dan vpr. Adanya kondisi hiperkortisol akan mempercepat progresi penyakit HIV dan meningkatkan mortalitas. Tujuan: Menganalisis hubungan antara antara kadar kortisol serum dengan jumlah CD4 pada pasien HIV/AIDS naive di poli rawat jalan IPIPI RSUD dr Soetomo Surabaya. Material dan Metode: Rancangan penelitian analitik cross sectional yang melibatkan 56 sampel. Subyek penelitian adalah pasien HIV/AIDS naive yang datang berobat ke Poli IPIPI RS dr Soetomo Surabaya selama periode Agustus sampai Oktober 2018. Kadar kortisol serum adalah kadar kortisol total yang diukur dengan alat ADVIA Centaur®, menggunakan metode chemiluminescence immunoassay. Kortisol yang diambil adalah kortisol pagi hari. Jumlah sel CD4 ditentukan oleh alat flowcytometry dengan BD FACSCount CD4 reagants®. Uji korelasi spearman digunakan untuk mengetahui korelasi antara kedua variabel dan uji statistik dinyatakan bermakna bila p<0,05. Hasil: Rerata umur 34,3 ± 9 tahun dengan jenis kelamin terbanyak adalah lakilaki. Kadar kortisol total didapatkan rerata 18,88 ± 9,90 μg/dL, dengan kadar ≥ 22,4 μg/dL didapatkan sebanyak 32,1%. Sebanyak 67,9 % memiliki jumlah sel CD4 kurang dari 200 sel/mm3.Terdapat hubungan negatif sedang yang bermakna antara kadar kortisol total dengan jumlah CD4 yaitu r=-0,467 dengan nilai p<0,001. Kesimpulan: Pada pasien HIV/AIDS naive, kadar kortisol total berhubungan negatif dengan jumlah CD4. Semakin meningkat kadar kortisol total pada pasien HIV/AIDS maka jumlah CD4 semakin turun.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK PPDS.IPD. 24-18 Gan h | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Hiperkortisol, CD4, HIV/AIDS | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC31-1245 Internal medicine | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Penyakit Dalam | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 14 Dec 2018 07:58 | |||||||||
Last Modified: | 14 Dec 2018 07:58 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/76754 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
![]() |
View Item |