Yudhistira Kaysa Karim, NIM011218206302 (2018) PERBANDINGAN KEJADIAN INFEKSI TERKAIT PEMASANGAN MONITOR TEKANAN INTRAKRANIAL ANTARA PEMBERIAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS SATU KALI DAN PEMBERIAN ANTIBIOTIK YANG DIPERPANJANG. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (Abstrak)
PPDS.IBS. 03-18 Kar p Abstrak.pdf Download (166kB) | Preview |
|
Text (Fulltext)
PPDS.IBS. 03-18 Kar p.pdf Restricted to Registered users only until 17 December 2021. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Terapi awal pada tatalaksana pasien dengan peningkatan TIK bergantung pada pemantauan TIK yang selanjutnya juga berperan penting pada perbaikan klinis pasien. Penggunaan alat untuk memonitor TIK memiliki beberapa komplikasi yang tidak menguntungkan. Komplikasi primer dari pemakaian monitor TIK adalah infeksi yang telah dilaporkan sebanyak 0 – 40 % dengan angka rata – rata 10%. Tujuan: Menganalisis perbedaan kejadian infeksi terkait pemasangan monitor tekanan intrakranial antara pemberian antibiotik profilaksis satu kali dengan antibiotik yang diperpanjang Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik cohort study yang di lakukan di RSUD Dr. Soetomo selama durasi 26 bulan mulai dari bulan Maret 2015 sampai dengan Juni 2017. Subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok pasien yang menjalani operasi pemasangan monitor TIK dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan oleh peneliti. Kelompok pertama diberikan antibiotik profilaksis saja sedangkan kelompok ke dua diberikan antibiotik profilaksis ditambahkan dengan antibiotik rumatan selama pemasangan monitor TIK (5 hari). Cairan Serebrospinal predan post- serta tanda klinis akan dinilai selama penelitian berlangsung. Hasil: Pada penelitian ini kami dapatkan sampel sebanyak 32 pasien. Observasi dilakukan selama monitor TIK terpasang (lima hari). Terdapat 6 sampel yang drop out selama monitor TIK terpasang karena mengalami infeksi lain (pneumonia) sehingga sampel yang digunakan sebanyak 26 subyek penelitian (Subgrup 1= 14 pasien; Subgrup 2 = 12 pasien). Dari 26 sampel, tidak ada yang menunjukkan hasil positif pada biakan hasil kultur cairan serebrospinal. Pada kedua kelompok tersebut seluruh sampel yaitu 46,1 % sampel dengan pemberian antibiotik satu kali dan 53,9 % sampel yang mendapatkan antibiotik yang diperpanjang tidak ada yang mengalami infeksi. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak didapatkan perbedaan kejadian infeksi terkait pemasangan Monitor TIK antara pemberian antibiotik profilaksis satu kali dan antibiotik yang diperpanjang.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK PPDS.IBS. 03-18 Kar p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Monitor TIK, antibiotik profilaksis, infeksi | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry R Medicine > RD Surgery |
|||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Bedah Saraf | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 17 Dec 2018 08:51 | |||||||||
Last Modified: | 17 Dec 2018 08:51 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/76843 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |