PROFIL CIDERA HAMSTRING STRAIN PADA ATLET PARALYMPIC

Georgina Tara Kriskasari, NIM011511133146 (2018) PROFIL CIDERA HAMSTRING STRAIN PADA ATLET PARALYMPIC. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (139kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
FK. PD. 97-18 Kre p.pdf
Restricted to Registered users only until 18 December 2021.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar Belakang: Pada atlet sprinter paralympic resiko terjadinya cedera hamstring sangat tinggi. Cedera hamstring terjadi karena adanya ketidakstabilan kerja dari otot quadriceps femoris yang lebih kuat daripada hamstring yang menyebabkan kinerja hamstring pada saat melakukan gerakan konsentrik dan eksentrik pada saat berlari dan mengurangi kecepatan terlalu berat dan cenderung tidak stabil sehingga dapat meningkatkan f aktor terjadinya resiko cedera ini. Tujuan : Mengetahui mengenai profil cidera hamstring strain pada atlit Paralympic di NPC kota Surabaya Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah cross-sectional, di mana di dalam jenis penelitian ini, peneliti melakukan observasi dan penelitian secara langsung pada saat melakukan pengumpulan data maupun pada saat wawancara dengan informan mengenai risiko cedera hamstring strain yang dapat terjadi pada mereka maupun cidera apa saja yang pernah mereka alami. Hasil : Dari keseluruhan hasil pengukuran baik melalui SNR ataupun AKE, ditemukan bahwa ada 4 orang responden yang pernah mengalami cidera, dari 46,7% responden pada rentang usia 10-15 tahun, terdapat 2 orang yang pernah mengalami cidera, sisanya 1 orang pada rentang usia 21-25 tahun, dan 1 orang lainnya pada renang usia >26 tahun. Keseluruhan atlet yang pernah cidera tersebut adalah atlet berjenis kelamin laki-laki. Hal ini didukung dengan hasil pengukuran yang menunjukkan bahwa 71,4% responden perempuan memiliki fleksibilitas hamstring yang lebih baik dibandingkan dengan laki-laki berdasarkan pengukuran SNR, Sedangkan dari hasil pengukuran dengan metode AKE, responden perempuan memiliki fleksibilitas 66,6% di atas 700, sedangkan laki-laki hanya 57,1%, sehingga hal ini dapat menurunkan resiko cidera pada atlet perempuan. Kesimpulan : Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa atlit perempuan memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih baik daripada atlit laki-laki. Selain itu faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi tingkat fleksibilitas hamstring yang diantaranya adalah faktor umur, cabang olahraga, dan jenis kecacatan. Kata Kunci : Hamstring Strain, Atlit Paralympic, Paralympic, Cidera Atlit, Faktor Resiko Cidera Atlit

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKA KK FK.PD. 97/18 Kri p
Uncontrolled Keywords: Hamstring Strain, Atlit Paralympic, Paralympic, Cidera Atlit, Faktor Resiko Cidera Atlit
Subjects: R Medicine > RD Surgery > RD92-97.8 Emergency surgery. Wounds and injuries
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
Georgina Tara Kriskasari, NIM011511133146NIM011511133146
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDamayanti Tinduh, Dr. dr. Sp. KFR.UNSPECIFIED
Thesis advisorPurwo Sri Rejeki, Dr. dr. M.Kes.UNSPECIFIED
Depositing User: sukartini sukartini
Date Deposited: 18 Dec 2018 15:29
Last Modified: 18 Dec 2018 15:29
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/76989
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item