DIAN AGUSTINA, 040214372 (2007) EVALUASI TERHADAP PENERAPAN SYSTEMME ANWENDUNG PRODUKTE (SAP) PADA SISTEM INFORMASI BIAYA PRODUKSI DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA (SPINDO). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-agustinadi-4454-a10107-k.pdf Download (326kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) 7704.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dalam sebuah perusahaan manufaktur, penanganan produksi merupakan persoalan yang cukup rumit. Produksi yang dilakukan secara terkomputerisasi dan terintegrasi, memunculkan kendala-kendala yang sulit diatasi, misalnya output informasi biaya yang dihasilkan kurang akurat dan tidak memenuhi kualitas informasi, disebabkan oleh sumber daya serta prasarana dalam perusahaan kurang mendukung dalam menyongsong penerapan teknologi yang baru dalam penyediaan informasi produksi. Hal ini akan berdampak pada tidak optimalnya kinerja yang dihasilkan oleh organisasi tersebut. PT SPINDO merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri logam, pipa baja serta galvanisasi pipa baja. Penelitian dengan judul "Evaluasi Terhadap Penerapan SAP (Systemise Anwendung Produkte) Pada Sistem Informasi Biaya Produksi Di PT Steel Pipe Industry of Indonesia (SPINDO)" ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Aktivitas utama PT SPINDO adalah produksi pipa baja, dan galvanisasi pipa baja. Sistem informasi yang diterapkan oleh PT SPINDO saat ini sudah terkomputerisasi dan terintegrasi dengan menggunakan penerapan teknologi SAP. Sehingga data dan informasi produksi serta biaya dapat terintegrasi dengan baik. Berdasarkan analisis dengan perspektif manufacture information system terhadap kualitas informasi pada laporan yang dihasilkan, khususnya pada sistem informasi biaya produksi berbasis SAP di PT SPINDO ditemukan permasalahan kurang terintegrasinya data dan informasi biaya sebagai akibat belum berfungsinya bill of material dan routing pada sistem SAP. Subsystem output manufacturing information system, yaitu industrial engineering subsystem mengadakan tinjauan terhadap kebutuhan aktivasi bill of material dan routing. Sedangkan manufacturing intelligence subsystem akan mendukung penyediaan informasi mengenai supplier bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi. Dengan demikian dapat diusulkan pada perusahaan, penerapan model manufacture information system dengan aktivasi bill of material dan routing. Sehingga diharapkan dengan penerapan model manufacture information system serta aktivasi bill of material dan routing ini dapat dihasilkan output informasi biaya yang akurat dan memenuhi kualitas informasi yang diharapkan.

Actions (login required)

View Item