Balivia Andi Permata Hapsari, NIM011511133029 (2018) HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI RSUD DR. SOETOMO. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Download (123kB) |
|
Text (Fulltext)
FK PD 127 18.pdf Restricted to Registered users only until 9 January 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri berbentuk batang, aerob dan tidak membentuk spora. Menurut laporan WHO tahun 2016 ada 10,4 juta kasus TB di seluruh dunia dan 90% kasusnya adalah orang dewasa dan 62% penderitanya adalah laki-laki. Indonesia merupakan salah satu dari 6 negara terbesar penyumbang TB terbesar di dunia (WHO, 2016). Sedangkan merokok sendiri telah dilaporkan sebagai salah satu faktor risiko tuberkulosis. Diketahui pasien dengan kebiasaan merokok memiliki kondisi paru yang berbeda dengan orang yang tidak merokok. Perokok memiliki kavitas di dalam paru yang menyebabkan semakin mudah untuk mendapatkan hapusan dahak positif. Semakin tinggi BTA yang ditemukan di dalam dahak, maka lebih menginfeksi paru-paru dan semakin meningkatkan risiko penularan penyakit TB paru kepada lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara derajat kebiasaan merokok dengan peluang mendapatkan hasil BTA positif pada pasien TB paru di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan mengumpulkan data primer dan sekunder pasien TB paru bulan Januari sampai Oktober tahun 2018. Didapatkan data sebanyak 109 pasien, 94 inklusi dan 15 diekslusi karena bukan merupakan pasien TB paru dengan kasus baru. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Dr. Soetomo diketahui bahwa jenis kelamin pasien terbanyak pasien TB paru pada bulan Januari-Oktober 2018 adalah laki-laki 62 orang (66.0%), berdasarkan jenis kelamin penderita TB paru terbanyak adalah perempuan sebanyak 32 orang (34,0%), berdasarkan usia pasien TB paru terbanyak adalah dewasa dengan rentang usia 51-60 tahun yaitu sebanyak 23 orang (24,5%), sedangkan berdasar pendidikan terakhir yang paling banyak adalah SMA sebanyak 41 orang (43,6%), Pekerjaan pasien dengan TB paru pada bulan Januari-Oktober 2018 adalah ibu rumah tangga sebanyak 20 orang (21,3%). Diketahui bahwa Pasien TB paru dengan kebiasaan merokok sedang lebih berisiko untuk mendapatkan BTA positif dari pada pasien perokok ringan dan perokok berat. Perokok sedang memiliki 1,667 kali lebih risiko mendapat BTA positif dari pada orang yang tidak merokok dan 5,000 kali lebih berisiko dari pada perokok berat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FK. PD. 127/18 Hap h | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Pulmonary TB patients with moderate smoking have a greater risk of positive smear than mild smokers and heavy smokers. Keyword: Lung tuberculosis, cross sectional, case control | |||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) > R735-854 Medical education. Medical schools. Research | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Dewi Puspita | |||||||||
Date Deposited: | 09 Jan 2019 02:01 | |||||||||
Last Modified: | 15 Jan 2019 08:11 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/77950 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |