NAZHIRIN, 151510413025 (2018) PENANGANAN NYERI HAID SINDROM AKUMULASI DINGIN DAN LEMBAB DENGAN AKUPUNKTUR SERTA HERBAL KOMBINASI RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xantorrhiza) DAN BUAH ASAM JAWA(Tamarindus indica). Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
Text (ABSTRAK)
Abstrak FV.TA.PT. 12 18 Naz p.pdf Download (113kB) |
|
Text (FULLTEXT)
Fulltext FV.TA.PT. 12 18 Naz p.pdf Restricted to Registered users only until 10 January 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Nyeri haid merupakan nyeri kram yang terjadi pada saat menstruasi merupakan masalah ginekologis yang paling umum terjadi pada wanita pada semua umur dan ras, dan merupakan salah satu penyebab paling banyak terjadinya nyeri panggul. Perkiraan prevalensi nyeri haid sangat bervariasi (16,8%-81%), dan tingkat yang tertinggi yang telah tercatat yaitu mencapai 90%. Nyeri haid umumnya dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu nyeri haid primer dan nyeri haid sekunder. Menurut Traditional Chinese Medicine (TCM), nyeri haid disebut juga Tong Jing dalam bahasa China, yang disebabkan oleh serangan dingin selama menstruasi atau stagnasi dari Qi liver, mengakibatkan stagnasi darah, atau defisiensi darah, yang mengakibatkan merampas nutrisi meridian Chong dan Ren. Deferensiasi sindrom pada nyeri haid, yaitu stagnasi Qi dan darah, sindrom akumulasi dingin dan lembab, sindrom defisiensi Qi dan darah, sindrom defisiensi hati dan ginjal. Pada kasus nyeri haid ini pasien mengalami nyeri haid pada perut bagian bawah dengan skala 7-8 yang termasuk dalam diferensiasi sindrom akumulasi dingin dan lembab. Pasien mendapatkan terapi akupunktur pada titik Guanyuan (CV 4), Shenshu (BL 23), dan Diji (SP 8) dangan teknik tonifikasi dengan prinsip terapi mengusir patogen dingin dan lembab, dan penambahan titik Neiting (ST 44) untuk keluhan tambahan. Pasien juga mendapatkan terapi herbal rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dan buah asama jawa (Tamarindus indica). Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi akupunktur serta pemberian herbal temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dan asam jawa (Tamarindus indica) efektif untuk menangani nyeri haid. Hasil dari studi kasus ini Penanganan nyeri haid pada sindrom akumulasi dingin dan lembab dengan akupunktur pada titik Guanyuan (CV 4), Shenshu (BL 23), dan Diji (SP 8) serta herbal kombinasi rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dan buah asam jawa (Tamarindus indica) dapat mengurangi nyeri haid.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir D3) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FV.TA.PT. 12/18 Naz p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Akupunktur, herbal | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM182-190 Other therapeutic procedures Including acupuncture, pneumatic aspiration, spinal puncture, pericardial puncture | |||||||||
Divisions: | 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Pengobat Tradisional | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | S.Sos. Sukma Kartikasari | |||||||||
Date Deposited: | 10 Jan 2019 09:02 | |||||||||
Last Modified: | 10 Jan 2019 09:02 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/78333 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |