ILENA TIO FIRDANIA, 081411331008 (2018) ANALISIS SIFAT TERMAL DAN MEKANIK TERHADAP KOMPOSIT HIDROKSIAPATIT/KITOSAN AKIBAT PENAMBAHAN CARBOXYMETHYL CELLULOSE. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (Abstrak) Abstrak.pdf Download (55kB)
	Text (Fulltext) mpf 70 18 Fir a.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Masalah cacat tulangmemerlukan scaffold tulang sebagai metode rekayasa jaringan untuk membentuk jaringan baru. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik termal scaffold nano-Hidroksiapatit (n-HA), Kitosan (CH) dengan penambahan Carboxymethyl Cellulose (CMC). Variasi komposisi n-HA/CH/CMC berturut-turut dalam wt% adalah 40:60:0, 40:55:5, 40:50:10, 40:45:15 dan 40:40:20. Scaffold dibuat dengan menggunakan metode freeze drying pada suhu pembekuan -40 °C selama 12 jam. Karakterisasi termal scaffold dilakukan dengan uji Differential Scanning Calorimetry (DSC) untuk menentukan suhu uap (Tb), suhu transisis gelas (Tg), suhu dekomposisi dan suhu kristalisasi (Tc). Uji Thermogravimetry Analysis (TGA) untuk menentukan perubahan massa serta uji Thermomechanical Analysis (TMA) untuk menentukan koefisien ekspansi. Hasil dari penelitian ini diperoleh Tb 117,55 - 178,57 °C, Tg 236,49 - 266,04 °C, suhu dekomposisi CH dan CMC 290,8 – 309,6 °C, suhu dekomposisi HA 570 – 780 °C, Tc 629,66 - 789,17 °C. Pada suhu 25 – 800 °C sampel terdegradasi sebesar 2,05 – 25,12 %. Koefisien ekspansi terjadi pada suhu 25 ºC, 110 ºC, 282 ºC dan 713 ºC. Koefisien ekspansi pada suhu 110 ºC diidentifikasi sebagai evaporasi air. Pada suhu 282 ºC diidentifikasi sebagai penyusutan CH dan CMC. Pada suhu 713 °C diidentifikasi sebagai penyusutan HA. Pada suhu 25 – 75 °C sampel tidak mengalami ekspansi, sehingga scaffold dapat berfungsi dengan baik pada suhu tubuh.

Actions (login required)

View Item