Elvina Alisa Yuliana, 040318215 (2007) PERILAKU INFLASI INTI (CORE INFLATION )DAN INFLASI BUKAN INTI (NON CORE INFLATION) DI JAWA TIMUR (PERIODE 1995.I-2005.IV.). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-yulianaelv-8154-c0508.pdf Download (131kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
7852.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Pandangan mengenai inflasi selalu identik dengan inflasi dalam konteks nasional pada kenyataannya tingkat inflasi ditiap kota dalam satul negara bahkan dalam satu propinsi sekalipun berbeda serta pengaruh kebijakan moneter tidak hanya terasa pada sektor moneter perbankan yang kemudian ditransfer ke sektor riil tetapi dapat dilihat juga dari sudut pandang regional, hal ini dikarenakan regional perwilayahan tersebut merupakan bagian Integral dari kesatuun nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana gambaran perilaku inflasi yang terjadi di 25 daerah kabupaten kota Propinsi Jawa Timur berdasarkan /criteria pembagian daerah menurut Bank Indonesia serta mengidentifikasi daerah-daerah mana saja yang inflasinya cenderung dipengaruhi oleh variabel atau masalah moneter (core inflation) dan daerah mana saja yang inflasinya cenderung dipengaruhi oleh variabel non moneter (non-core inflation), serta apakah terjadi perbedaan respon di masing masing wilayah. Metodologi analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model data panel dengan pendekatan fixed effect model (FEU). Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah untuk bisa menangkap fenomena dan karakteristik dari ntasing-masing daerah penelitian terhadap inflasi yang terjadi. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa pertam, secara umum perilaku inflasi yang terfadi di daerah penelitian menunjukkan variasi yang herheda-heda antar daerah. Kedua, daerah yang inflasinya cenderung dipengaruhi oleh core inflation adalah Blitar, Jember, Situbondo, Probolinggo, Jombang, Madiun, Magetan, Ngawi, Lamongan, Pamekasan, Bangkalan, Mojokerto, Tuban, Tulungagung, Malang, Bondowoso, Pasuruan, Sidoarjo, Banyuwangi dan Surabaya sedangkan daerah yang inflasinya cenderung dipengaruhi oleh non core inflation adalah Kediri, Sumenep, Bojonegoro, dan Gresik dan secara parsial terdapat perbedaan respon dari masing-masing variabel kebijakan ekonomi terhadap inflasi yang terjadi di masing-masing daerah penelitian.
Actions (login required)
View Item |