FISALDI IQBAL PRATAMA, 151510413023 (2018) TERAPI KOMBINASI PIJAT SWEDIA, TUINA DAN NUTRISI DAUN KELOR (Moringa oleifera) PADA PENGOBATAN INSOMNIA. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
Text (asbtrak)
FV.TA.PT.28-18 Pra t abstrak.pdf Download (24kB) |
|
Text (fulltext)
FV.TA.PT.28-18 Pra t.pdf Restricted to Registered users only until 14 January 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Tidur merupakan kebutuhan penting bagi seorang individu, tidur menjadi indikator untuk pemulihan stamina dan pembentukan daya tahan tubuh. Diperlukan waktu 6-8 jam perhari agar mendapatkan kualitas tidur yang baik. Insomnia merupakan persepsi atau keluhan atas kualitas tidur yang buruk ditandai dengan kesulitan memulai tidur, mempertahankan tidur, dan terbangun terlalu dini di pagi hari yang dapat menyebabkan kelelahan, kecemasan, kurang konsentrasi, hingga depresi yang dapat mengganggu aktifitas harian. Data prevalensi insomnia sangat beragam di indonesia 10% dari total penduduk mengalami gangguan sulit tidur atau insomnia dan 15% diantaranya adalah kasus insomnia kronis. Insomnia sendiri diklasifikasikan ke beberapa hal. Berdasarkan waktu insomnia terbagi menjadi insomnia transien, insomnia jangka pendek, dan insomnia kronis, sedangkan berdasarkan etiologinya insomnia dibedakan menjadi insomnia primer dan insomnia sekunder. Dalam TCM insomnia dapat diakibatkan karena defisiensi Qi jantung dan kandung empedu yang bisa diakibatkan karena pola hidup yang kurang baik, terlalu lama menderita penyakit, atau mengkonsumsi obat terlalu sering sehingga dapat menguras Qi dan darah. Penanganan insomnia dapat dilakukan menggunakan terapi kombinasi pijat swedia, tuina dan nutrisi olahan daun kelor. Pemberian pijat kombinasi adalah untuk memberikan efek relaksasi dan memanipulasi langsung kedalam titik akupuntur sedangkan pemberian nutrisi olahan daun kelor sebagai asupan tambahan sehingga insomnia dapat berkurang. Terapi pijat dilakukan menggunakan teknik swedia pada seluruh tubuh dan teknik tuina pada beberapa titik akupuntur seperti Jueyinshu (BL14), Xinshu (BL15), Pishu (BL20), Weishu (BL21), Shenshu (BL23), Fengchi (GB20), Jianjing (GB 21), Yintang (EX-HN3), Taiyang (EX-HN5), Shenting (GV24), Jingming (BL1), Cuanzhu (BL2), dan Sibai (ST2) yang dilakukan 21 kali terapi. Terapi pijat dilakukan setiap hari selama 21 hari. Terapi nutrisi yang diberikan menggunakan olahan daun kelor (Moringa oleifera) yaitu sayur bening daun kelor yang diberikan kepada pasien dengan takaran 238 gram per hari. Nutrisi daun kelor diberikan setiap hari selama 21 hari. olahan kelor diberikan 2 kali sehari dengan 1 kali pemberian mengandung 115 gram berupa sayur bening daun kelor.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir D3) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FV.TA.PT.28/18 Pra t | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Swedish massage, insomnia, leaf kelor | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology | |||||||||
Divisions: | 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Pengobat Tradisional | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Fahimatun Nafisa Nafisa | |||||||||
Date Deposited: | 14 Jan 2019 02:42 | |||||||||
Last Modified: | 21 Jan 2019 04:36 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/78589 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |