PERBEDAAN TEKNIK SINGLE FLASKING PROCEDURE DENGAN TEKNIK KONVENSIONAL PADA PEMBUATAN HOLLOW BULB OBTURATOR

ELITA PERMATASARI, 151510513004 (2018) PERBEDAAN TEKNIK SINGLE FLASKING PROCEDURE DENGAN TEKNIK KONVENSIONAL PADA PEMBUATAN HOLLOW BULB OBTURATOR. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (ABSTRAK)
FV TKG.19 18 Per p - ABSTRAK.pdf

Download (63kB)
[img] Text (FULLTEXT)
FV TKG.19 18 Per p - FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only until 15 January 2022.

Download (907kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Obturator merupakan sebuah protesa yang digunakan untuk menutup defek atau celah palatum. Suatu obturator harus dibuat seringan mungkin, agar ringan obturator harus dibuat Hollow. Hollow ini harus ditutup agar palatum nampak normal. Beberapa Teknik telah digunakan pada pembuatan Hollow Bulb Obturator. Diantaranya adalah teknik single falasking procedure dan teknik konvensional. Tujuan. Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Teknik Pembuatan Hollow Bulb Obturator dengan Teknik Single Flasking Procedure dan Teknik Konvensional. Tinjauan Pustaka. Obturator adalah protesa yang dibutuhkan untuk memperbaiki cacat intraoral yang berada pada rahang atas. Terdapat dua cara pembuatan protesa obturator yaitu dengan teknik single flasking procedure dan teknik konvensional. Bahan yang digunakan yakni Heat Polymerizing Acrylic Resin dimana bahan tersebut memiliki sifat utama berupa warna sesuai dengan gingiva, elastisitas baik, biocompatible dengan jaringan mulut, tidak larut dalam cairan mulut, translucency seimbang, serta mudah dimanipulasi dan direparasi Kesimpulan. Perbedaan Teknik Single Flasking Procedure Dengan Teknik Konvensioanal Secara garis besar pembuatan dengan kedua teknik sama hanya saja Pada Pembuatan Hollow Bulb Obturator dengan Teknik Single flasking setelah buang malam dilakukan pembuatan wax-bolus dan stopper. Setelah itu dilanjutkan dengan processing akrilik, deflasking, menghilangkan sisa malam pada wax – bolus dengan steam cleaner, dan yang terakhir finishing dan polishing. Sedangkan pada teknik konvensional setelah dipulas dibuat tutup hollow bulb dengan selfcured kemudian terakhir dipulas kembali

Item Type: Thesis (Tugas Akhir D3)
Additional Information: KKA KK FV.TKG.19/18 Per p
Uncontrolled Keywords: maksilofacial, obturator konvensional, single flasking procedure
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
R Medicine > RK Dentistry > RK520-528 Orthodontics
Divisions: 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Teknik Kesehatan Gigi
Creators:
CreatorsNIM
ELITA PERMATASARI, 151510513004UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorMia Laksmi Lita Rosa, drg., M.KesUNSPECIFIED
Thesis advisorEndang Kusdarjanti, drg., M.KesUNSPECIFIED
Depositing User: prasetyo adi nugroho
Date Deposited: 15 Jan 2019 06:27
Last Modified: 17 Jan 2019 08:09
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/78829
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item