NATALIA PUTRI ARYANTI SETIARSO, 040318481 (2008) PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAl ALAT BANTU PENILAIAN KINERJA DEPARTEMEN PRODUKSI PADA PT GOLDFINDO INTIKAYU PRATAMA GRESIK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2009-setiarsona-8273-a13708.pdf Download (206kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) 7883.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Semakin berkembang suatu perusahaan maka semakin banyak pula aktivitas manajemen dan kompleksnya permasalahan yang dihadapi, sehingga dirasa perlu adanya pembentukan pusat-pusat pertanggungjawaban agar tercapai kinerja yang efektif dan efisien. Dalam melakukan penilaian kinerja, manajemen dapat menggunakan informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat bantu. Akuntansi pertanggungjawabanmerupakan suatu sistem pengumpulan data dan pelaporan informasi yang dilakukan oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban, yang berkaitan dengan biaya dan/ atau pendapatan yang dapat dikendalikan dengan tujuan untuk mengendalikan operasi dan mengevaluasi kinerja masing-masing pusat pertanggungjawabandengan cara membandingkan basil aktual yang telah dicapai dengan rencana anggaran yang telah ditetapkan. Hasil penilaian kinerja masing-masing departemen atau pusat pertanggungjawaban kemudian dilaporkan dalam laporan pertanggungjawaban. Agar akuntansi pertanggungjawaban dapat dilaksanakan dengan baik, malm ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu adanya struktur organisasi yang terdesentralisasi yang secara tegas dan jelas mengatur tanggungjawab dan wewenang setiap bagian, adanya sistem anggaran yang disusun untuk setiap tingkatan manajemen, klasifikasi biaya berdasarkan terkendali atau tidak terkendalinya biaya oleh manajer pusat pertanggungjawaban, sistem akuntansi yang disesuaikan dengan bentuk organisasi dan adanya laporan pertanggungjawaban kepada manajer yang bertanggungjawab. PT Goldfindo Intikayu Pratama Gresik belum menerapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban. Hal ini tampak pada laporan realisasi anggaran dan laporan pertanggungjawaban yang belum dibuat oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban. Pengklasifikasian biaya menurut biaya terkendali dan biaya tidak terkendali serta pemberian kode rekening juga belum diterapkan. Agar penerapan sistem akuntansipertanggungjawaban dapat digunakan oleh PT Goldfindo Intikayu Pratama Gresik sebagai alat bantu penilaian kinerja departemen produksi, maka sebaiknya laporan realisasi anggaran serta laporan pertanggungjawaban dibuat pada masing-masing bidang usaha. Pengklasifikasian biaya dan pemberian kode rekening juga perlu dilakukan agar semakin mudah mengetahui bagian mana yang bertanggungjawab atas biaya yang terjadi

Actions (login required)

View Item