ASTRI YUNITA, 040419107 (2008) PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP JUAL BELI MURABAHAH DAN PERLAKUAN AKUNTANSINYA BERDASARKAN PSAK NO. 102 PADA PT. BRI SYARIAH KCP SURABAYA KALIASIN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-yunitaastr-8771-a17708-k.pdf Download (335kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) 7902.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan industri perbankan di Indonesia telah diikuti juga dengan banyaknya bermunculan bank bank syariah yang menawarkan produk produk yang berbeda dengan produk yang ada di perbankan konvensional, antara lain produk murabahah yang merupakan produk andalan dari bank syariah sehingga proporsinya paling mendominasi diantara produk lainnya. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dimana penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Perbedaan konsep antara bank syariah yang tidak menggunakan peraagkat bunga dengan bank konvensional telah menimbulkan perbedaan pada kegiatan operasionalnya, tidak terkecuali juga pada perlakuan akuntansinya. Oleh sebab itu, diperlukan standar akuntansi syariah yang berlaku bagi lembaga keuangan syariah yang berbeda dan standar akuntansi yang berlaku saat ini. Saat ini telah terbit PSAK No. 101-106 yang disahkan pada tanggal 27 Juni 2007 dan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2008. Sedangkan PSAK yang mengatur secara khusus mengenai akuntansi murabahah adalah PSAK No. 102 yang merupakan penyempurnaan dan PSAK No. 59 paragraf 52-68 yang terkait dengan perbakuan akuntansi murabahah yang berlaku pada entitas syariah Dalam penelitian ini, penulis membahas mengenai pembiayaan dengan prinsip jual beli murabahah dan perlakuan akuntansinya berdasarkan PSAK No. 102. Penelitian im dilakukan di BRI Syariah KCP Surabaya Kahasin yang bertujuan untuk mengetahw bagaimana penerapan pembiayaan murabahah di BRI Syanah KCP Surabaya Kahasm dan bagaimana kesesuaian Wakuan akuntansinya dibandingkan dengan PSAK No. 102 tentang akuntansi murabahah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembiayaan murabahah di BRI Syariah KCP Surabaya Kaliasin yang menggunakan akad wakalah belum sesuai dengan prinsip syariah karena akad murabahah ditandatangani sebelum wakalah diberikan kepada pembeli. Itu artinya akad jual beli dilakukan sebelum barang dimiliki oleh bank. Hal tersebut bertentangan dengan Fatwa. Dewan Syariah Nasional No.04/DSNMUUIV/2000 tentang Murabahah yang menyebutkan bahwa jika bank hendak mewakilkan pembalian barang kepada pembeli, maka barang harus terlebih dahulu dimiliki secara prinsip oleh bank. Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa BRI Syariah KCP Surabaya Kaliasin belum menerapkan PSAK No. 102 secara keseluruhan karena masih menggunakan PSAK No. 59 pada perlakuan akuntansinya.

Actions (login required)

View Item